Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-Ciri Lembaga Pendidikan Muhammadiyah

Kompas.com - 20/06/2023, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang telah berdiri sejak 18 November 1912.

Sejak sebelum organisasi Muhammadiyah berdiri, KH Ahmad Dahlan telah merintis sistem pendidikan Islam baru sebagai upaya memecah permasalahan kebodohan, kemelaratan, dan kemunduran yang dialami rakyat Indonesia di masa penjajahan.

Bahkan KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah agar dapat memiliki sekolah sendiri yang dikelola dengan baik dan didukung oleh organisasi yang bersifat permanen.

Sejak itu, pendidikan Muhammadiyah terus mengalami pengembangan, pelembagaan, dan transformasi.

Lembaga pendidikan Muhammadiyah juga mencakup berbagai jenjang, dengan ciri khas tersendiri karena memiliki latar belakang keagamaan tertentu.

Apa yang menjadi ciri-ciri khas pendidikan Muhammadiyah?

Baca juga: Ahmad Dahlan: Kehidupan, Perjuangan, dan Perannya di Muhammadiyah

Adanya pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Lembaga pendidikan Muhammadiyah yang memiliki latar belakang organisasi keagamaan tentu berpegang pada nilai-nilai agama Islam.

Kendati demikian, kebijakan dari pemerintah di bidang pendidikan juga tidak ditinggalkan.

Pendidikan Muhammadiyah memiliki kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).

Al-Islam merupakan penjabaran dari Pendidikan Agama Islam (PAI) yang meliputi, Al Quran, hadis, akidah, akhlak, ibadah, dan tarikh.

Adapun Kemuhammadiyahan adalah nilai-nilai khusus dari Muhammadiyah serta sejarah yang menyertai Muhammadiyah sejak awal didirikan hingga saat ini.

 Baca juga: Sejarah Perumusan 12 Langkah Muhammadiyah

Tata kelola pendidikan dengan model kepemimpinan kolektif-kolegial

Selain kurikulum, model kepemimpinan Muhammadiyah juga memiliki ciri khas, yang dikenal sebagai kolektif-kolegial.

Setiap kebijakan atau keputusan sekolah harus diambil dengan sistem berbasis kolektif-kolegial.

Model kepemimpinan ini tidak didasarkan pada pribadi atau satu tokoh saja, sehingga memberi kemungkinan untuk mengaktualisasikan keadilan organisasi.

Keadilan organisasi meliputi keadilan prosedural, distribusi keadilan, keadilan interpersonal, dan keadilan informasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com