Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romusha dan Dampaknya bagi Indonesia

Kompas.com - 19/06/2023, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kebijakan romusha terekam dalam memori bangsa Indonesia sebagai salah satu peristiwa paling memilukan.

Romusha merupakan panggilan bagi orang-orang yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia yang berlangsung antara 1942 hingga 1945.

Pada awalnya, romusha merupakan tenaga sukarela yang mendapatkan upah setelah melakukan pekerjaan pembangunan yang berat, baik dalam proyek militer maupun pekerjaan umum.

Namun pada perkembangannya, sistem romusha berubah menjadi perbudakan yang menuntut banyak korban jiwa akibat perlakuan tidak manusiawi dari Jepang.

Berikut ini dampak positif dan negatif dari romusha.

Baca juga: Romusha: Pengertian, Latar Belakang, dan Tujuannya

Dampak positif romusha

Mulanya, romusha adalah tenaga sukarela untuk diikuti oleh para pengangguran.

Kepala desa atau camat setempat pun mendorong para pengangguran di wilayahnya agar mendaftarkan diri.

Pengerahan romusha di Indonesia menyerap jumlah pengangguran yang sangat tinggi.

Para romusha biasanya bekerja di wilayah keresidenan atau provinsi asal mereka sendiri dengan jangka waktu selama beberapa bulan saja.

Contohnya, para romusha dari Yogyakarta dikirim ke Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta sebagai buruh angkut.

Mereka mendapatkan upah, meski nominalnya sedikit, dan bisa dikirimkan ke keluarganya di kampung halaman.

Baca juga: Cara Pemerintah Jepang Merekrut Tenaga Romusha

Dampak negatif romusha

Dampak pelaksanaan romusha bagi bangsa Indonesia lebih banyak negatifnya daripada sisi positifnya.

Berikut dampak negatif romusha pada beberapa bidang kehidupan rakyat Indonesia.

Jatuhnya banyak korban jiwa

Salah satu dampak romusha bagi rakyat Indonesia adalah tingginya angka korban jiwa.

Pada perkembangannya, para romusha tidak hanya dipekerjakan di daerahnya, tetapi dimobilisasi secara paksa sampai ke luar pulau dan luar negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com