Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakaian Seragam Sekolah, Lika-liku Kisah Pendidikan Karakter

Kompas.com - 20/05/2023, 13:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Seragam sekolah atau acap dikenal sebagai pakaian seragam sekolah adalah kelaziman bahkan di zaman modern ini.

Sumber literatur di laman kompas.tv edisi 22 Juni 2021 menyebut bahwa seragam sekolah adalah kebijakan untuk siswa kurang mampu secara finansial.

Jika merunut dari sejarah, Inggris adalah negara pertama yang menduniakan seragam sekolah.

Pada 1922, Uskup Agung Canterbury mencanangkan seragam sekolah sebagai bagian untuk menunjukkan pendidikan karakter.

Menggunakan seragam sekolah sama artinya dengan menciptakan sikap rasa memiliki siswa dalam keanggotaan sekolah.

Baca juga: Anak-anak Terdampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Butuh Seragam Sekolah

Seragam sekolah

Kendati demikian, saat masuk ke Indonesia, seragam sekolah juga sempat menjadi penanda perbedaan kelas dalam masyarakat.

Di awab abad ke-20, pemerintah Hindia Belanda hanya menetapkan golongan tertentu untuk menempuh pendidikan formal.

Alhasil, para siswa menggunakan pakaian bebas sebagai seragam sekolah yang justru menjadi lambang kelas sosial.

Kemudian, pada 1942, penjajah Jepang mulai menegakkan peraturan mengenai seragam sekolah.

Di masa Jepang, pemakaian seragam sekolah adalah pendidikan karakter untuk menunjukkan kedisiplinan.

Lika-liku pendidikan karakter kemudian berlanjut setelah Indonesia merdeka.

Sejak 1982, kebijakan seragam sekolah oleh pemerintah Indonesia ingin menunjukkan adanya kesetaraan antar-siswa, bukan perbedaan kelas sosial.

Sementara itu, selain Indonesia, ada China, Jepang, dan Australia yang masih menerapkan seragam sekolah baik di sekolah pemerintah maupun partikelir.

Di AS, sekolah yang masih memiliki ciri khas seragam sekolah adalah sekolah swasta Katolik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com