KOMPAS.com - Persatuan Guru Republik Indonesia atau yang disingkat PGRI adalah organisasi profesi yang beranggotakan para guru dan tenaga pendidik di seluruh Indonesia.
PGRI didirikan pada 25 November 1945 silam, yang bertujuan untuk menekankan jiwa patriotisme agar dapat mempertahankan Indonesia.
Selama aktif, PGRI telah mengadakan sejumlah kongres di sejumlah kota. Salah satunya di Malang, Jawa Timur.
Kongres VI PGRI diadakan di Malang, Jawa Timur, pada 24-30 November 1952.
Lalu, apa isi Kongres VI PGRI di Malang?
Baca juga: Sejarah PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
Kongres VI PGRI yang dilaksanakan di Malang dipimpin oleh Soedjono sebagai Ketua I dan M.E. Subiadinata sebagai ketua II.
Adapun hasil dari Kongres VI PGRI adalah:
Kongres menetapkan bahwa asas PGRI adalah keadilan sosial dan dasarnya adalah “demokrasi”, dan PGRI tetap berada di bawah Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GBSBI).
Dalam bidang perburuhan diputuskan untuk memperjuangkan kendaraan bermotor bagi penilik sekolah, instruktur pendidikan jasmani dan pendidikan masyarakat.
Panitia kongres menyetujui lima hal, yaitu:
Sementara itu, dalam bidang umum disepakati supaya anggaran belanja Kementerian PP&K ditingkatkan menjadi 25 persen dari seluruh anggaran belanja negara dan agar jawatan PP & K dipusatkan sampai tingkat provinsi saja.
Selain itu, dalam kongres ini disahkan pula Mars PGRI ciptaan Basoeki Endropranoto.
Baca juga: Sejarah Hari Guru Sedunia
Berikut ini sejumlah peristiwa penting yang terjadi pada Kongres VI PGRI:
Pengurus besar PGRI membangun panitia konsep pendidikan nasional yang diketuai oleh F. Wachen Droff.
Referensi: