Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Julukan yang Diberikan Belanda kepada Tuanku Tambusai?

Kompas.com - 19/05/2023, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Tuanku Tambusai merupakan seorang ulama sekaligus pejuang kemerdekaan yang berani melawan Belanda.

Berkat kegigihan dan kecerdikannya, ia bahkan mendapatkan julukan dari Belanda.

Julukan yang diberikan Belanda kepada Tuanku Tambusai adalah De Padrische Tijger van Rokan atau Harimau Paderi dari Rokan.

Baca juga: Tuanku Tambusai: Latar Belakang, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Perjuangan Tuanku Tambusai

Tuanku Tambusai berasal dari Dalu-Dalu, Rokan Hulu, Riau.

Lahir pada 1784, nama kecil Tuanku Tambusai adalah Muhammad Saleh/Hamonangan Harahap.

Tuanku Tambusai merupakan putra dari seorang imam dan guru agama Islam, yang sejak kecil dididik agar menjadi Muslim yang baik sekaligus mampu membela diri.

Ia pun tumbuh sebagai salah satu kaum Padri atau Paderi, yaitu sekelompok masyarakat yang menegakkan syariat Islam dalam tatanan masyarakat di Minangkabau.

Baca juga: Perjuangan Imam Bonjol dalam Perang Padri

Melansir laman Dinsos Riau, perjuangan Tuanku Tambusai tidak hanya sebatas di bidang keagamaan, tetapi juga kenegaraan.

Pada 1823, namanya sudah tercatat sebagai salah satu pejuang yang mengepung kedudukan Inggris di Natal, Sumatera Utara.

Perjuangannya terus berlanjut setelah Natal diserahkan Inggris kepada Belanda pada 1826.

Pada 1833, Tuanku Tambusai menggabungkan pasukannya dengan pasukan Tuanku Rao, yang telah ditangkap dan dibunuh Belanda.

Gabungan pasukan tersebut berhasil merebut Benteng Amerongen di Rao.

Meski Tuanku Tambusai tidak selalu unggul, pertarungannya dengan tentara Belanda berjalan sengit.

Selama bertahun-tahun, ia memilih untuk terus berjuang dan menolak ajakan Belanda untuk berunding.

Bahkan ketika Imam Bonjol tertangkap akibat jatuh pada tipu muslihat Belanda, Tuanku Tambusai masih perkasa.

Baca juga: Apa Itu Strategi Winning the Heart pada Masa Perang Padri?

Karena sangat sulit dikalahkan, Belanda menjuluki Tuanku Tambusaai sebagai De Padrische Tijger van Rokan atau Harimau Paderi dari Rokan.

Belanda baru berhasil meruntuhkan pertahanan Tuanku Tambusai pada 28 Desember 1838.

Kendati demikian, Belanda gagal menangkap Tuanku Tambusai, yang telah melarikan diri dan akhirnya meninggal di Malaysia pada 1882.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com