KOMPAS.com - Strategi Winning the Heart adalah strategi yang digunakan Belanda untuk menarik simpati kaum Padri sewaktu Perang Padri berlangsung antara 1803-1838.
Tujuan Belanda menerapkan strategi Winning the Heart ketika Perang Padri adalah untuk memenangkan hati kaum Padri.
Pasalnya, isi strategi ini adalah berupa penghapusan pajak di pasar dan pegawai serta juragan digaji oleh Belanda.
Baca juga: Strategi Belanda dalam Perang Padri
Perang Padri merupakan serangkaian perang yang terjadi di Sumatera Barat antara 1803-1838.
Perlawanan yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol ini dimulai dari perselisihan antara golongan ulama atau kaum Padri dengan kaum adat.
Pada awalnya, peperangan ini disebut perang saudara, karena hanya melibatkan penduduk Minang dan Mandailing.
Namun, pada akhirnya, Perang Padri berubah menjadi perang kolonial setelah Belanda mulai ikut campur dengan bersekutu dengan kaum adat.
Hal ini karena kaum Adat merasa semakin terdesak oleh kaum Padri, sehingga memutuskan untuk bekerja sama dengan Belanda.
Keterlibatan Belanda dalam Perang Padri dimulai pada 1821, yang segera melancarkan serangan kepada pihak kaum Padri.
Karena pertempuran berjalan sangat alot, Belanda mulai menerapkan berbagai strategi untuk memenangkan perang. Salah satunya adalah strategi Winning the Heart, yang diusulkan Van den Bosch.
Baca juga: Mengapa Perang Padri Berubah Menjadi Perang Kolonial?
Lewat strategi Winning the Heart, Belanda berusaha menaklukkan hati kaum Padri dengan cara diplomasi untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah lebih besar.
Adapun isi dari strategi Winning the Heart adalah Belanda memberikan iming-iming berupa penghapusan pajak di pasar serta memberikan gaji kepada para juragan dan pegawai.
Besaran gaji yang diberikan Belanda kepada para juragan sebesar 25-30 gulden dan para pegawai dibayar sebesar 0,5 sen setiap hari.
Lewat strategi ini, Belanda juga berjanji tidak akan berperang lagi dengan kaum Padri.
Baca juga: Benteng Fort de Kock, Pertahanan Belanda Selama Perang Padri
Sayangnya, strategi ini tidak memberikan hasil yang maksimal, dibuktikan dari banyaknya perlawanan dari kaum Padri.