Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Obesitas, Faktanya Sudah Sejak Zaman Purba

Kompas.com - 27/01/2023, 21:20 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Obesitas adalah kondisi kelebihan berat badan yang berujung pada kegemukan tubuh manusia.

Riwayat pemicu obesitas, sudah dipastikan, adalah pola makan yang tidak sesuai dengan standar kesehatan.'

Obesitas, kata Jane Kurnia, Product Marketing Manager CNI, hari ini, terjadi juga karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori.

Catatan sumber bacaan di laman Kompas.com edisi 15 Desember 2020 mencatat penyebab obesitas.

Makan makanan cepat saji secara berlebihan, makan makanan berkalori tinggi, serta kurang olahraga adalah tiga di antaranya.

Obesitas

Kampanye dari CNI mengurangi rasa lapar agar tidak makan berlebihan dengan Organik Dietary Fiber Powder  .CNI Kampanye dari CNI mengurangi rasa lapar agar tidak makan berlebihan dengan Organik Dietary Fiber Powder .

Obesitas juga terjadi pada orang yang tidur kurang dari tujuh jam.

Pada kondisi ini, hormon tubuh peningkat nafsu makan bekerja.'

Lantaran itulah, orang dengan waktu tidur kurang dari tujuh jam akan cenderung sering makan.

Baca juga: Rumus Makan 3J untuk Cegah Stunting dan Obesitas Pada Anak 

Catatan sejarah menyebut bahwa fakta obesitas ada sejak zaman purba.

Ada artefak batu dari tahun 25.000-21.000 Sebelum Masehi (SM) menunjukkan sosok perempuan dengan kondisi obesitas.

Artefak batu yang terkenal itu bernama Venus of Willendorf.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merilis data terkini tentang obesitas pada 2022.

Catatan itu menunjukkan bahwa 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia mengalami obesitas.

Di zaman kini, pengurangan angka diabetes bisa melalui asupan makanan maupun minuman semisal suplemen kaya serat berisi serat biji-bijian, kacang-kacangan, tanaman hijau, buah-buahan, madu, prebiotik, dan enzim sebagaimana ada di CNI Organik Dietary Fiber Powder.

Asupan suplemen serat membuat kondisi kenyang lebih lama sekaligus mereduksi risiko diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com