Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Mengatasi Obesitas?

Kompas.com - 12/11/2022, 18:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan sejumlah tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi obesitas.

Dilansir dari laman p2ptm.kemkes.go.id, mengatasi obesitas dilakukan dengan diet rendah energi seimbang dengan pengurangan energi 500-1.000 kkal dari kebutuhan sehari.

Berikut cara mengatasi obesitas:

1. Faktor pola makan

  • Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi roti, jagung, kentang, dan sereal.
  • Menghindari konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat sederhana, seperti gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis dan gurih, madu, selai, dodol, coklat, permen, minuman ringan, dan sebagainya.
  • Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber lemak dengan tidak mengolah makanan dengan cara digoreng dan menggunakan santan kental, serta mentega dan margarin.
  • Mengutamakan konsumsi bahan makanan sumber serat, yaitu sayur yang diolah dengan cara direbus, dikukus, dan ditumis dengan sedikit minyak, serta buah yang dikonsumsi dalam keadaan utuh tanpa ditambah gula, susu kental manis, susu full cream, dan santan.
  • Menghindari buah-buahan yang mengandung energi tinggi, yaitu durian, alpukat, nangka, sawo, mangga, cempedak, pisang, dan serikaya.
  • Mengonsumsi buah sebagai makanan selingan.
  • Meningkatkan konsumsi cairan (dari air putih dan kuah sayur) minimal sepuluh gelas sehari.
  • Porsi makan kecil.

Baca juga: Menurunkan Berat Badan secara Cepat, Apakah Berbahaya?


2. Faktor pola aktivitas

  • Meningkatkan aktivitas fisik paling sedikit 1 jam per hari secara terus-menerus.
  • Latihan fisik kombinasi aerobik (naik sepeda, jogging, renang) dan anaerobik (senam pernapasan, karate, lompat tinggi, dan angkat berat) dengan frekuensi 3-5 kali seminggu dan durasi 40-60 menit setiap kali latihan, serta intensitas sesuai dengan denyut nadi maksimal berdasarkan umur dan kemampuan (intensitas dinaikkan secara bertahap), seperti tabel berikut:

Baca juga: Tabel Berat Badan yang Disarankan untuk Perempuan Menurut Kemenkes

Umur

Jumlah denyut nadi (kali per menit)

20-24 144-174
25-29 140-169
30-34 136-165
35-39 133-161
40-44 130--157
45-49 126-152
50-54 122-148
55-59 119-143
60-64 115–139
>64 111-135

Baca juga: Apakah Makan secara Perlahan-lahan Bisa Menurunkan Berat Badan?

3. Psikoterapi

Psikoterapi dapat dilakukan untuk membantu memotivasi diri dalam melakukan perubahan perilaku hidup sehat.

Psikoterapi dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan dapat diperoleh di pelayanan kesehatan.

4. Pengobatan

Pengobatan obesitas dapat dipertimbangkan apabila indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 30 kg/m2 dan atau disertai dengan penyakit diabetes melitus, jantung, hipertensi, dan kadar lemak dalam darah tinggi.

Pengobatan obesitas dapat diperoleh di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti puskesmas, dokter keluarga, klinik swasta, dan rumah sakit.

Baca juga: Tabel Berat Badan yang Disarankan untuk Pria Menurut Kemenkes

Penyebab obesitas

Ilustrasi obesitas, salah satu ciri sindrom metabolikfreepik/anastasiakazakova Ilustrasi obesitas, salah satu ciri sindrom metabolik

Berikut adalah penyebab seseorang terkena penyakit obesitas:

- Pola makan:

  • Makan berlebihan (porsi besar).
  • Sering makan dan tidak teratur.
  • Sering mengemil (kudapan).
  • Makan dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat (terburu-buru).
  • Menghindari makan pagi sehingga menambah porsi makan siang dan atau malam.
  • Banyak mengonsumsi makanan gorengan, berlemak, dan manis-manis.
  • Kurang makan sayur dan buah.

Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal agar Dapat Terhindar dari Obesitas

- Pola aktivitas:

  • Sering menonton televisi, bermain komputer, dan game tanpa melakukan aktivitas lebih dari 2 jam per hari.
  • Kurang latihan fisik.
  • Aktivitas fisik yang dilakukan secara terus menerus kurang dari 30 menit per hari.
  • Kurang gerak (misalnya lebih senang menggunakan kendaraan bermotor daripada jalan kaki, menggunakan lift daripada tangga, dan sebagainya).

Baca juga: Kenali Ciri Kucing Obesitas dan Cara Mengatasinya

- Faktor lain

Faktor lain yang berpengaruh terhadap obesitas antara lain:

  • Genetik
  • Ketidakseimbangan hormonal
  • Terapi obat tertentu seperti kortikosteroid, kontrasepsi oral, gangguan psikologis (stres), dan kondisi medis lainnya.

Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal hingga Obesitas

P2PTM Kemenkes RI Penyebab Obesitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com