Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bahaya Obesitas bagi Kesehatan, Apa Saja?

Kompas.com - 14/11/2022, 09:01 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Obesitas berisiko menimbulkan sejumlah bahaya bagi kesehatan.

Dilansir dari p2ptm.kemkes.go.id, obesitas bisa berdampak salah satunya pada kesuburan reproduksi.

Lantas, apa saja bahaya obesitas bagi kesehatan?

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Obesitas?


Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal agar Dapat Terhindar dari Obesitas

Bahaya obesitas bagi kesehatan

Berikut sejumlah bahaya obesitas bagi kesehatan:

  1. Obesitas berisiko 2 kali lipat mengakibatkan terjadinya serangan jantung koroner, stroke, diabetes melitus (kencing manis), dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
  2. Obesitas berisiko tinggi untuk mengakibatkan penyakit kanker (laki-laki berisiko tinggi menderita kanker usus besar dan kelenjar prostat, sedangkan wanita berisiko tinggi untuk menderita kanker payudara dan leher rahim)
  3. Obesitas berisiko 3 kali lipat terkena batu empedu
  4. Obesitas berisiko meningkatkan lemak dalam darah dan asam urat
  5. Obesitas berisiko mengakibatkan terjadinya sumbatan napas ketika sedang tidur
  6. Obesitas dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan reproduksi

Baca juga: Hati-hati, Obesitas Bisa Menular!

Cara mengatasi obesitas

1. Faktor pola makan

  • Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi roti, jagung, kentang, dan sereal.
  • Menghindari konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat sederhana, seperti gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis dan gurih, madu, selai, dodol, coklat, permen, minuman ringan, dan sebagainya.
  • Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber lemak dengan tidak mengolah makanan dengan cara digoreng dan menggunakan santan kental, serta mentega dan margarin.
  • Mengutamakan konsumsi bahan makanan sumber serat, yaitu sayur yang diolah dengan cara direbus, dikukus, dan ditumis dengan sedikit minyak, serta buah yang dikonsumsi dalam keadaan utuh tanpa ditambah gula, susu kental manis, susu full cream, dan santan.
  • Menghindari buah-buahan yang mengandung energi tinggi, yaitu durian, alpukat, nangka, sawo, mangga, cempedak, pisang, dan serikaya.
  • Mengonsumsi buah sebagai makanan selingan.
  • Meningkatkan konsumsi cairan (dari air putih dan kuah sayur) minimal sepuluh gelas sehari.
  • Porsi makan kecil.

Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal hingga Obesitas

2. Faktor pola aktivitas

  • Meningkatkan aktivitas fisik paling sedikit 1 jam per hari secara terus-menerus.
  • Latihan fisik kombinasi aerobik (naik sepeda, jogging, renang) dan anaerobik (senam pernapasan, karate, lompat tinggi, dan angkat berat) dengan frekuensi 3-5 kali seminggu dan durasi 40-60 menit setiap kali latihan.

3. Psikoterapi

  • Psikoterapi dapat dilakukan untuk membantu memotivasi diri dalam melakukan perubahan perilaku hidup sehat.
  • Psikoterapi dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan dapat diperoleh di pelayanan kesehatan.

4. Pengobatan

  • Pengobatan obesitas dapat dipertimbangkan apabila indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 30 kg/m2 dan atau disertai dengan penyakit diabetes melitus, jantung, hipertensi, dan kadar lemak dalam darah tinggi.
  • Pengobatan obesitas dapat diperoleh di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti puskesmas, dokter keluarga, klinik swasta, dan rumah sakit.

Baca juga: 7 Kesalahan dalam Makan Pagi, Salah Satunya Bisa Menyebabkan Obesitas

Penyebab obesitas

Ilustrasi obesitas, akibat obesitas, dampak obesitas, pencegahan obesitas, cara mencegah obesitas. Shutterstock/Fuss Sergey Ilustrasi obesitas, akibat obesitas, dampak obesitas, pencegahan obesitas, cara mencegah obesitas.

Berikut adalah penyebab seseorang terkena penyakit obesitas:

1. Pola makan:

  • Makan berlebihan (porsi besar).
  • Sering makan dan tidak teratur.
  • Sering mengemil (kudapan).
  • Makan dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat (terburu-buru).
  • Menghindari makan pagi sehingga menambah porsi makan siang dan atau malam.
  • Banyak mengonsumsi makanan gorengan, berlemak, dan manis-manis.
  • Kurang makan sayur dan buah.

2. Pola aktivitas:

  • Sering menonton televisi, bermain komputer, dan game tanpa melakukan aktivitas lebih dari 2 jam per hari.
  • Kurang latihan fisik.
  • Aktivitas fisik yang dilakukan secara terus menerus kurang dari 30 menit per hari.
  • Kurang gerak (misalnya lebih senang menggunakan kendaraan bermotor daripada jalan kaki, menggunakan lift daripada tangga, dan sebagainya).

3. Faktor lain

Faktor lain yang berpengaruh terhadap obesitas antara lain:

  • Genetik
  • Ketidakseimbangan hormonal
  • Terapi obat tertentu seperti kortikosteroid, kontrasepsi oral, gangguan psikologis (stres), dan kondisi medis lainnya.

Baca juga: 7 Kesalahan dalam Makan Pagi, Salah Satunya Bisa Menyebabkan Obesitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com