Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja St. Antonius Purbayan, Gereja Pertama di Solo

Kompas.com - 18/07/2022, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gereja Santo Antonius Purbayan adalah gereja Katolik pertama yang berdiri di Kota Solo, pada November 1916.

Sejak berdiri hingga sekarang, Gereja St. Antoinus Purbayan masih memiliki fungsi yang sama, yakni sebagai tempat peribadatan para umat Katolik.

Gereja yang didirikan Romo Cornelis Stiphout, SJ ini menyimpan cukup banyak sejarah, salah satunya adalah menjadi tempat dibaptisnya Brigadir Jenderal Slamet Riyadi dengan nama baptis Ignatius pada 1949 silam.

Baca juga: Sejarah Singkat Bangunan Gereja di Dunia

Sejarah pendirian

Gereja St. Antonius Purbayan didirikan oleh Romo Cornelis Stiphout, SJ, pada November 1916, beralamat di Jalan Arifin No. 1, Surakarta, Jawa Tengah.

Sejarah berdirinya Gereja St. Antonius Purbayan didorong oleh adanya misi penyebaran ajaran agama Katolik oleh bangsa Belanda di Pulau Jawa.

Sekitar tahun 1827, Belanda mengutus Lambertus Prisen, seorang Imam Katolik untuk menyebarkan ajaran Katolik di Surakarta.

Ia ditugaskan untuk melayani umat di Jawa Tengah dengan dibantu oleh tiga Imam Sekulir, salah satunya Pastor Yakobus Sholten.

Di awal penugasan, Pastor Prinsen dan Pastor Sholten berkunjung ke Surakarta dan menginap di Kasunanan Surakarta.

Tujuannya adalah untuk mengenal serta menjalin hubungan baik terlebih dahulu dengan penduduk di sana.

Supaya penduduk bersedia mempelajari agama Katolik, Pastor Prinsen dan Pastor Sholten memulai dengan mendekati atasan atau pemimpinnya, karena mayoritas orang Jawa percaya dan patuh pada apa saja yang dilakukan oleh sang pemimpin.

Misi Katolik yang disebarkan di Surakarta pun menunjukkan hasil yang cukup baik, di mana mereka berhasil menarik 59 orang menjadi umat Katolik.

Kendati begitu, pencapaian ini belum bisa dikatakan sempurna, karena sampai pembaptisan berlangsung Surakarta masih belum menjadi stasi (istilah wilayah dalam Gereja Katolik) yang tetap.

Barulah pada 1896, Ambarawa resmi menjadi Paroki sehingga Surakarta secara tidak langsung menjadi stasi yang masuk dalam Paroki Ambarawa.

Setelah itu, pada 1905, seorang pastor yang bertugas di Paroki Ambarawa bernama Pastor Stiphout SJ mengusulkan pendirian Pastoran Surakarta.

Baca juga: Tokoh-Tokoh Reformasi Gereja

Proses pembangunan

Proses pembangunan gereja St. Antonius Purbayan sendiri telah dimulai sejak 29 Oktober 1905.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com