KOMPAS.com - Dharmaduta adalah agamawan Buddha yang diutus untuk menyebarkan agama Buddha.
Secara etimologi, Dharmaduta terdiri dari dua kata, yakni dhamma, yang bermakna ajaran Buddha, dan duta, yang artinya pengemban tugas.
Sehingga, Dharmaduta dapat diartikan sebagai misi penyiar atau pengkhotbah ajaran Buddha.
Baca juga: Daftar Kitab Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha
Dharmaduta pertama kali dilaksanakan pada masa pemerintahan Raja Asoka, penguasa Kerajaan Maurya Gupta di India pada 269 SM hingga 232 SM.
Penyebarannya dilakukan pertama kali di Taman Rusa Isipatthana, yang menjadi tonggak awal sistem Dharmaduta.
Anggota yang termasuk ke dalam Dharmaduta salah satunya adalah putra Raja Asoka, Arahat Mahinda Thera.
Sebelum anggota Dharmaduta menyebarkan agama Buddha, mereka terlebih dahulu menjalani pendidikan.
Setelah pendidikan Dharmaduta cukup, para anggota akan dikirim ke daerah untuk menyebarkan agama Buddha.
Putra Raja Asoka, Arahat Mahinda Thera, dikirim ke Sri Lanka untuk menyebarkan agama Buddha.
Baca juga: I-Tsing, Biksu China yang Memperdalam Agama Buddha di Sriwijaya
Arahat Mahinda Thera menyebarkan agama Buddha di Srilanka dibantu oleh Thera Itthiya, Sambala, Uttiya, dan Baddhasala pada 236 SM.
Sedangkan pelaksanaan misi Dharmaduta di Indonesia diperkirakan terjadi sejak abad ke-2.
Hal ini dibuktikan dengan penemuan patung Buddha dari perunggu di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan yang berlanggam Amarawati.
Dalam Agama Buddha, Dharmaduta memiliki tujuan khusus, yakni:
Baca juga: Waisak: Sejarah dan Perayaannya
Sementara itu, tujuan lain dari sistem Dharmaduta adalah sebagai berikut.
Referensi: