Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Filosofis Tembang Dolanan "Ilir-Ilir"

Kompas.com - 19/03/2024, 16:30 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tembang ilir-ilir adalah lagu daerah dari Jawa Tengah yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga dan memiliki makna filosofis yang erat dengan umat Islam.

Salah satu Walisongo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa adalah Sunan Kalijaga. Dalam menyebarkan agama Islam, beliau menggunakan media yang mudah diterima masyarakat, salah satunya adalah tembang Jawa lir-ilir.

Berikut adalah makna dari tembang ilir-ilir:

Lir ilir, lir ilir, tandure wus sumilir

Artinya yaitu “bangunlah, bangunlah tanamannya sudah bersemi”. Lirik ini meminta orang Islam untuk bangun segera.

Di sini, bangun berarti ingin belajar Islam secara terbuka. Sebab, pada masa Sunan Kalijaga, kerajaan Hindu terakhir telah runtuh dan digantikan oleh Demak, kesultanan Islam pertama di Jawa.

Lirik ini ditujukan kepada kaum muslim bahwa setelah kerajaan Hindu runtuh, agama Islam harus disebarkan secara luas. Selain itu, orang Jawa sudah siap untuk menerima petunjuk dan ajaran Islam dari para wali mereka.

Baca juga: Makna Filosofis Tembang Dolanan Sluku-Sluku Bathok

Tak ijo royo-royo, tak senggo temanten anyar

Artinya "bagaikan warna hijau yang menyejukkan, seperti sepasang pengantin baru". Lirik ini berbicara tentang kejayaan Islam.

Dalam lirik tersebut, Sunan Kalijaga digambarkan sebagai simbol kejayaan Islam dengan warna hijau, dan agama Islam juga digambarkan sebagai pengantin baru yang menarik hati dan membawa kebahagiaan kepada orang yang melihatnya.

Cah angon, cah angon, penekno blimbing kuwi

Artinya "anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu". Lirik ini berbicara tentang prinsip-prinsip Islam. Sunan Kalijaga biasanya menyebut pemimpin dengan lambang anak gembala.

Di sini, belimbing digunakan sebagai representasi dari lima rukun Islam. Oleh karena itu, lirik ketiga ini menunjukkan bahwa para pemimpin harus memberi contoh kepada rakyatnya dalam menjalankan syariat Islam, khususnya lima rukun Islam.

Baca juga: Makna Filosofis Tembang Dolanan E, Dayohe Teka

Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro

Artinya "sekalipun licin, tetaplah memanjat untuk mencuci kain dodotmu". Lirik ini menunjukkan bahwa semua yang dimiliki manusia harus dihargai dan dimanfaatkan dengan bijak. Setiap orang harus belajar untuk bersyukur dan mempertahankan apa yang telah diberikan Tuhan kepada mereka.

Dodot iro, dodot iro, kumitir bedah ing pinggir

Artinya "kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek". Lagu ini mengingatkan orang Islam pada masa kemerosotan moral yang akan datang.

Banyak orang akan meninggalkan iman mereka ketika zaman itu tiba. Oleh karena itu, Sunan Kalijaga menggambarkan kehidupan beragama mereka sebagai pakaian yang rusak dan robek dalam lirik ini.

Dondomono, jrumatano, kanggo sebo mengko sore

Artinya "jahitlah, tisiklah untuk menghadap Tuhanmu nanti sore". Lirik ini mengatakan kepada masyarakat untuk memperbaiki kehidupan agama mereka yang telah rusak.

Baca juga: Tembang Dolanan: Pengertian dan Contoh

Mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane

Artinya "selagi rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang". Lirik ini memberi tahu orang-orang untuk bertobat dan memperbaiki agama mereka karena pintu taubat selalu terbuka (selagi rembulan masih ada).

Yo surako, surak hiya

Artinya "ya, bersoraklah, berteriaklah, ya". Lirik ini mengandung pesan bahwa orang yang mengikuti aturan agama Islam dengan benar akan senang dan gembira ketika Tuhan yang Maha Kuasa menghubunginya.

 

Referensi:

  • Fatmawati, B. A. (2014). Korelasi Lagu Gundul-Gundul Pacul dan Lir-Ilir dengan Ayat-Ayat Al-Quran. UIN Sunan Kalijaga.
  • Ilyas. (2021). Belajar Hidup Melalui Makna Filosofi Tembang. Semarang: CV. Pilar Nusantara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com