Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Tembang Macapat: Arti, Guru Gatra, Guru Wilangan, dan Guru Lagu

Kompas.com - 04/03/2024, 17:30 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Kompas.com – Macapat adalah bentuk sastra tradisional Jawa yang mengambil wujud dalam bentuk tembang.

Tembang macapat terdiri dari 11 jenis, yaitu: 

Maskumambang 

Tembang Maskumambang mengisahkan mengenai tahapan awal kehidupan manusia, yakni saat berada di dalam kandungan.

Dalam tembang ini, mencerminkan perasaan sedih, ketidakberdayaan, dan kecemasan dalam menghadapi kehidupan.

Jumlah guru gatra 4
Guru wilangan 12, 6, 8, 8
Guru lagu i, a, i, a

Mijil 

Tembang Mijil mencerminkan simbolisasi mengenai munculnya suatu biji atau benih dalam kehidupan ini. Secara filosofis, tembang ini menggambarkan proses kelahiran manusia di dunia.

Sifat yang dimiliki tembang Mijil adalah harapan, kelembutan dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan.

Jumlah guru gatra 6
Guru Wilangan 10, 6, 10, 10, 6, 6
Guru Lagu i, o, e, i, i, u

Sinom

Tembang Sinom dalam pengertian Bahasa merujuk pada kaun muda. Atau dapat diartikan sebagai representasi masa muda manusia yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tembang sinom memiliki sifat keceriaan dan kebahagiaan.

Jumlah guru gatra 9
Guru Wilangan 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12
Guru lagu a, i, a, i, i, u, a, i, a

Baca juga: 7 Contoh Tembang Macapat Gambuh dalam Bahasa Jawa

Kinanthi

Tembang Kinanthi mengandung arti sebagai pedoman atau petunjuk. Tembang ini menyampaikan pesan mengenai pembentukan identitas diri. Tembang Kinanthi mempunyai sifat penuh dengan kasih sayang dan kegembiraan.

Jumlah guru gatra 6
Guru wilangan 8, 8, 8, 8, 8, 8
Guru lagu u, i, a, i, a, i

Asmarandana 

Tembang Asmarandana yaitu jenis tembang yang menggambarkan kehidupan seseorang yang sedang jatuh cinta dengan pasangannya.

Tembang Asmarandana mengandung pesan tentang kisah cinta yang dirasakan oleh kaum muda. Karakteristik dari tembang Asamarandana adalah penuh jatuh cinta, kasih sayang, kesedihan, dan empati.

Jumlah guru gatra 7
Guru wilangan 8, 8, 8, 8, 7, 8, 8
Guru lagu  a, i, e, a, a, u, a

Gambuh

Tembang Gambuh mengisahkan mengenai cara manusia berinteraksi dengan sesama manusia dan belajar untuk memperkuat hubungan dengan Tuhan.

Tembang Gambuh ini juga mengajarkan tentang pentingnya kebersamaan dan toleransi. Tembang Gambuh mempunyai watak ramah terhadap semua orang dan semangat untuk menjalani persaudaraan yang kokoh.

Jumlah guru gatra 5
Guru wilangan 7, 10, 12, 8, 8
Guru lagu u, u, i, u, o

Dhandhanggula

Tembang Dhandhanggula mengandung pesan tentang bagaimana menyatakan harapan terhadap sesama manusia.

Tembang Dhandhanggula ini mengajarkan pentingnya sikap bersyukur atas berkah yang diberikan oleh Tuhan.

Watak dari tembang Dhandhanggula ini yaitu semangat, kerja keras, keteguhan, dan semangat perjuangan.

Jumlah guru gatra 10
Guru wilangan 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7
Guru lagu i, a, e, u, i, a, u, a, i, a

Durma

Tembang Durma menggambarkan perilaku dan karakter manusia yang sedang terlena dan egois.

Biasanya, fase ini biasanya di alami orang dewasa yang telah meraih kesuksesan. Tembang Gambuh ini mempunyai sifat keras kepala, sombong, dan angkuh.

Jumlah guru gatra 7
Guru wilangan 12, 7, 6, 7, 8, 5, 7
Guru lagu a, i, a, a, i, a, i

Baca juga: Perbedaan Geguritan dan Tembang

Pangkur

Tembang Pangkur mengandung pesan untuk mengingatkan masa lalu yang penuh kesulitan dan mengajak untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Tembang Pangkur mempunyai makna mundur, atau menjauhkan diri. Tembang ini memiliki sifat keberanian, semangat, dan ketulusan yang mendalam.

Jumlah guru gatra 7
Guru wilangan 8, 11, 8, 7, 12, 8, 8
Guru lagu a, i, u, a, u, a, i

Megatruh

Tembang Megatruh memiliki arti pemisahan dari jiwa dan perjalanan menuju kehidupan yang kekal. Sifat dari tembang Megatruh adalah kesedihan yang dalam.

Jumlah guru gatra 5
Guru wilangan 12, 8, 8, 8, 8
Guru lagu u, i, u, i, o

Pocung

Tembang Pocung adalah tembang penutup dari 10 tembang di atas. Tembang Pocung ini mengisahkan fase terakhir perjalanan hidup manusia. Pesan yang ingin disampaikan adalah pentingnya kesadaran akan kematian. Watak dari tembang Pocung ini adalah berisi nasihat dan mengandung kebahagiaan.

Jumlah guru gatra 4
Guru wilangan 12, 6, 8, 12
Guru lagu u, a, i, a

Baca juga: 11 Jenis Tembang Macapat 

Referensi :

Haidar, Z. (2018). Macapat Tembang Jawa Indah dan Karya Makna. Jakarta Timur: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Muttaqin, I. I. (2014). Pinter Nembang Macapat. Media Pressindo.

Suhar. (2023). Sinau Nembang Macapat. Cipta Pustaka Utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com