Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Tembang Dolanan "Jamuran"

Kompas.com - 05/04/2024, 04:00 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jamuran merupakan salah satu lagu atau tembang dolanan yang berasal dari tanah Jawa.

Umumnya, lagu dolanan satu ini digunakan untuk mengiringi permainan dengan nama yang sama.

Lagu atau tembang jamuran sendiri aslinya berasal dari Jawa Timur dan diciptakan oleh Sunan Giri.

Bagaimana lirik dan terjemahan dari tembang dolanan Jawa Jamuran? Yuk, Kita cari tahu!

Lirik dan terjemah tembang dolanan Jamuran

Adapun lirik dari tembang dolanan Jamuran sebagai berikut:

Jamuran (jamuran)
Jamuran ya gege thok (jamuran ya bohongan)
Jamur apa ya gege thok (jamur apa yang bohong)
Jamur gajih mbejijih sa ara-ara (jamur lemak yang lembek menyelimuti padang)
Sira mbedhek jamur apa? (kamu menebak jamur apa?)

Baca juga: Tembang Dolanan: Pengertian dan Contoh

Makna tembang dolanan Jamuran

Tembang dolanan Jamuran memili beberapa makna filosofis, yaitu:

  • Tembang dolanan ini mengajarkan anak-anak untuk mengikuti arahan pemimpin ketika mereka berada di masyarakat.
  • Selain itu, karya ini mengajarkan kita cara hidup yang lebih bersosialisasi dan bermasyarakat.
  • Dengan berpartisipasi dalam permainan Jamuran, kita juga dididik untuk menghadapi hukuman jika melakukan kesalahan.
  • Selain mengajarkan kita tanggung jawab, daya ingat kita dan apa yang kita ketahui juga dilatih.
  • Karena itu, "Sira mbadhé jamur apa?" adalah pertanyaan yang muncul setelah lirik dan mengajak kita untuk mempelajari berbagai nama jamur.
  • Banyak variasi jenis jamur ini bisa menjadi pelajaran hidup bagi kita semua. Ada jamur yang dapat diolah menjadi sayur dan bermanfaat bagi kehidupan, tetapi ada juga jamur yang beracun dan hanya mengganggu makhluk lain.

Seperti manusia, kita memiliki kendali penuh atas pilihan kita tentang kehidupan kita. Apakah kita memilih untuk menjadi manusia yang hanya mengganggu atau membantu orang lain? 
Baca juga: Pitutur Tembang Dolanan Menthog-Menthog

 

Referensi:

  • Juwitasari, S. (2019). Tembang Dolaan Jamuran Karya Ki Hadi Sukatno Analisis Etnografis. Jurnal Ikadbudi, Vol. 8, No. 1.
  • Rahayu, C. V. (2021). Analisis Pendidikan Karakter Dalam Tembang Dolanan Bagi Siswa Sekolah Dasar Di Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Majalah Lontar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com