Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Geguritan dan Tembang

Kompas.com - 28/12/2022, 11:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Geguritan dan tembang bisa diartikan sebagai karya sastra atau seni dalam kebudayaan Jawa.

Dalam berbagai kegiatan, karya ini masih sering dipakai sebagai upaya pelestarian budaya Jawa di Indonesia.

Meski begitu, tahukah kamu bahwa geguritan dan tembang itu berbeda? Apa perbedaan geguritan dan tembang?

Bedanya geguritan dan tembang

Salah satu perbedaan geguritan dan tembang adalah pengertiannya.

Dikutip dari buku Antologi Geguritan, Tresna, lan Kuciwa (2020) oleh PBSD UNS 2019, kata geguritan berasal dari kata gurit berarti kidung atau tembang.

Beberapa pihak berpendapat bahwa geguritan merupakan nama yang disematkan pada semua puisi Jawa modern.

Baca juga: 11 Jenis Tembang Macapat 

Geguritan merupakan karya sastra yang isinya menggunakan bahasa Jawa modern.

Sementara itu, menurut Supali Kasim dalam buku Budaya Dermayu (2012), tembang merupakan lagu khas Jawa.

Umumnya tiap daerah di Pulau Jawa memiliki golongan atau kelompok tembang yang berbeda. Contohnya Sekar Ageng, Sekar Tengahan, dan Sekar Macapat.

Adapun contoh tembang yang paling terkenal ialah Tembang Macapat. Tembang ini disusun sesuai aturan yang berlaku, seperti jumlah baris hingga rimanya.

Bedanya geguritan dan tembang juga terletak pada cara membacanya.

Geguritan biasanya dibacakan dan tidak dinyanyikan. Sedangkan tembang lazimnya dinyanyikan dengan nada tertentu.

Baca juga: Mengenal Upacara Puputan Adat Jawa 

Perbedaan geguritan dan tembang lainnya ialah ada tidaknya aturan dalam pembuatan atau penyusunan karyanya.

Tembang disusun sesuai aturan yang ada, seperti guru lagu, guru wilangan, serta guru gatra. Sedangkan geguritan ditulis secara bebas atau tidak terikat aturan.

Kesimpulannya, perbedaan geguritan dan tembang adalah:

  • Geguritan merupakan puisi jawa modern. Sedangkan tembang adalah lagu khas Jawa
  • Tembang dinyanyikan, sementara geguritan dibacakan
  • Geguritan disusun secara bebas. Sementara tembang disusun berdasarkan aturan, seperti guru lagu, guru wilangan, serta guru gatra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Skola
Gejala Sosial akibat Pengaruh Penyimpangan Sosial

Gejala Sosial akibat Pengaruh Penyimpangan Sosial

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com