Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Filosofi Batik di Luar Jawa Sama dengan Batik Berasal dari Jawa?

Kompas.com - 04/05/2020, 07:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah yang ditayangkan TVRI pada Senin, 4 Mei 2020 untuk SMP atau MTS dan sederajat membahas tema Kain Batik.

Dalam tayangan tersebut terdapat pertanyaan sebagai berikut:

Pertanyaan 1:

Kini batik dapat kita jumpai di luar provinsi Jawa. Menurut pendapatmu, apakah filosofi batik di luar Jawa sama dengan batik yang berasal dari Jawa?

Jawaban:

Filosofi batik di luar Pulau Jawa sangat berbeda dengan batik yang berasal dari Jawa.

Hal ini disebabkan karena beberapa hal, antara lain:

  • adanya perbedaan struktur sosial dan wilayah
  • perbedaan tingkat kemakmuran
  • perbedaan sumber daya alam yang dimiliki di daerah tersebut
  • perbedaan sejarah asal-usul daerah tersebut

Batik di Jawa mempunyai filosofi yang tinggi karena tradisi membatik merupakan tradisi di Keraton.

Karena itu motif batik Keraton penuh filosofi kehidupan.

Batik bukan sekadar selembar kain unik yang diberi motif, busana ini ini menyimpan filosofi tentang ketekunan, kegigihan, serta kebanggaan.

Sedangkan batik di luar Jawa, tidak terkait dengan kualitas seni dan hanya untuk menggambarkan potensi kekayaan batik nusantara.

Batik di luar Jawa cenderung sebagai aktualisasi proses interaksi produsen batik untuk memenuhi kebutuhan pasar atau permintaan peminat batik.

Terbentuklah aktualisasi batik yang nuansanya satu sama lain tidak sama, sesuai dengan pasar dan kultur masing-masing.

Dari Keraton busana adiluhung itu melebar ke lingkungan sekitar atau keluarga ningrat.

Abdi dalem Keraton yang kemudian membawa tradisi batik benar-benar keluar dari lingkungan Keraton.

Motif-motif tradisi sebelumnya di Keraton yang dimodifikasi dalam bentuk lebih modern atau kontemporer lagi.

Sehingga muncul motif-motif parang dengan kombinasi beraneka macam warna juga beraneka ragam hiasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?

Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?

Skola
5 Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

5 Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

Skola
Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com