Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kebudayaan Suku Jawa 

Kompas.com - 25/11/2022, 17:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Ani Rachman,Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Suku Jawa adalah suku bangsa yang banyak menempati pulau Jawa. Suku Jawa umumnya terdapat di daerah-daerah berdirinya kerajaan Mataram. 

Dilansir dari jurnal Makna Filosofoi Bedudukan di Desa Asempapan Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati (2020) oleh Ana Faridatul Munawaroh menyebutkan, masyarakat Jawa merupakan suatu kesatuan masyarakat yang diikat oleh norma-norma hidup karena sejarah, tradisi, maupun agama. 

Hal ini dilihat dari ciri-ciri suku Jawa secara kekerabatan. Selain itu, ciri suku Jawa lainnya adalah berketuhanan. 

Sejak masa prasejarah, suku Jawa sudah memiliki kepercayaan animisme, yaitu kepercayaan adanya roh atau jiwa pada benda-benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan juga manusia sendiri. 

Dengan kepercayaan tersebut, kebanyakan suku Jawa menyebahnya dengan mengadakan upacara disertai sesaji. 

Baca juga: 6 Provinsi di Pulau Jawa

Sebelum masuknya agama-agama besar ke Indonesia, masyarakat Jawa sudah memiliki kepercayaan adanya Tuhan yang melindungi dan mengayomi mereka. Keberagaman ini semakin berkualitas dengan masuknya agama-agama besar tersebut. 

Ragam kebudayaan Jawa sangat banyak. Setiap kebudayaan Jawa mencerminkan kepribadian dan filsafat masyarakat Jawa. 

Ciri khas kebudayaan Jawa

Sama seperti suku lain di Indonesia, berikut ciri khas kebudayaan Jawa, di antaranya: 

Kepercayaan Suku Jawa 

Mayoritas masyarakat Jawa menganut agama Islam. Hal ini tampak dari bangunan tempat ibadah umat Islam yang ada di Jawa. 

Hanya saja masyarakat muslim Jawa dikategorikan ke dalam dua kultur, yaitu santri dan abangan. Kaum santri mengamalkan ajara agama sesuai syariat Islam murni, sedangkan kaum abangan menganut Islam meskipun dalam praktiknya masih ada Kejawen yang kuat. 

Dikutip dari buku Santri dan Abangan di Jawa (1988) oleh Zaini Muchtarom menyebutkan, abangan cenderung mengikuti sistem kepercayaan lokal yang disebut adat daripada hukum Islam murni. 

Baca juga: Unggah-Ungguh Bahasa Jawa

Tradisi 

Berikut beberapa tradisi kebudayaan Jawa, yaitu: 

  • Slametan 

Slametan diadakan hampir setiap kesempatan yang memiliki arti upacara bagi orang Jawa, seperti kehamilan, perkawinan, kematian, maulid, lebaran, panen, dan lain-lain. 

Slametan bertujuan untuk mencari tujuan selamat, tidak terganggu kesulitan apapun.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Skola
4 Unsur Pembentuk Kepribadian

4 Unsur Pembentuk Kepribadian

Skola
3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

Skola
Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Skola
Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com