Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta soal Serangga Kunang-kunang

Kompas.com - 03/08/2023, 20:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kunang-kunang merupakan serangga yang unik, karena kemampuannya untuk menghasilkan cahaya pada malam hari.

Cahaya yang dihasilkan kunang-kunang dapat berwarna-warni tergantung pada habitatnya.

Fakta kunang-kunang

Berikut 8 fakta mengenai kunang-kunang:

Fungsi cahaya kunang-kunang

Dikutip dari buku Bioluminisensi Kunang-kunang (2019) oleh Ratnawulan, kunang-kunang menggunakan cahaya yang dipancarkannya untuk mencari mangsa, berkomunikasi, dan perlindungan dirinya dari ancaman musuh.

Baca juga: Mengapa Kunang-Kunang Tidak Bercahaya di Siang Hari?

Habitat di tempat lembab

Kunang-kunang suka tinggal di tempat yang lembab dan basah seperti di tepi sungai, hutan, dan rawa-rawa. 

Kebanyakan larva kunang-kunang ditemukan di kayu-kayu yang telah membusuk atau serasah hutan atau di daerah lembab di tepi sungai dan kolam pada malam hari.

Di tempat seperti itulah, kunang-kunang dapat menemukan persediaan makanan yang banyak, khususnya untuk larva kunang-kunang.

Terdapat lebih dari 2.000 spesies

Dilansir dari buku Dunia Burung dan Serangga (2014) oleh Syerif Nurhakim Dede Abdurohman, di seluruh dunia, terdapat lebih dari 2.000 spesies kunang-kunang yang dapat ditemukan di daerah tropis, termasuk Indonesia.

Misalnya, luciola, colophotia, lychnuris, dan pteroptyx.

Baca juga: Tipe Mulut Serangga: Karakteristik dan Contohnya

Makanan kunang-kunang

Kunang-kunang merupakan serangga omnivora (pemakan segala).

Adapun makanan utama kunang-kunang adalah cairan tumbuhan, siput-siput kecil, cacaing, dan serangga lainnya.

Proses metamorfosis kunang-kunang

Kunang-kunang mengalami metamorfosis sempurna, yaitu pertumbuhan dan perubahan bentuk dari mulai telur, larva, pupa, hingga menjadi imago atau dewasa.

Baca juga: Mengapa Serangga Bisa Berjalan Di Atas Air?

Proses perkawinan kunang-kunang

Setelah kunang-kunang betina kawin dengan jantannya, ia akan meletakkan telurnya di bawah permukaan tanah yang agak basah.

Setelah tiga minggu, telur akan pecah dan keluarlah larva kunang-kunang.

Larva kunang-kunang

Larva kunang-kunang tidak memiliki sayap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com