KOMPAS.com - Kunang-kunang merupakan serangga yang unik, karena kemampuannya untuk menghasilkan cahaya pada malam hari.
Cahaya yang dihasilkan kunang-kunang dapat berwarna-warni tergantung pada habitatnya.
Fakta kunang-kunang
Berikut 8 fakta mengenai kunang-kunang:
Fungsi cahaya kunang-kunang
Dikutip dari buku Bioluminisensi Kunang-kunang (2019) oleh Ratnawulan, kunang-kunang menggunakan cahaya yang dipancarkannya untuk mencari mangsa, berkomunikasi, dan perlindungan dirinya dari ancaman musuh.
Habitat di tempat lembab
Kunang-kunang suka tinggal di tempat yang lembab dan basah seperti di tepi sungai, hutan, dan rawa-rawa.
Kebanyakan larva kunang-kunang ditemukan di kayu-kayu yang telah membusuk atau serasah hutan atau di daerah lembab di tepi sungai dan kolam pada malam hari.
Di tempat seperti itulah, kunang-kunang dapat menemukan persediaan makanan yang banyak, khususnya untuk larva kunang-kunang.
Terdapat lebih dari 2.000 spesies
Dilansir dari buku Dunia Burung dan Serangga (2014) oleh Syerif Nurhakim Dede Abdurohman, di seluruh dunia, terdapat lebih dari 2.000 spesies kunang-kunang yang dapat ditemukan di daerah tropis, termasuk Indonesia.
Misalnya, luciola, colophotia, lychnuris, dan pteroptyx.
Makanan kunang-kunang
Kunang-kunang merupakan serangga omnivora (pemakan segala).
Adapun makanan utama kunang-kunang adalah cairan tumbuhan, siput-siput kecil, cacaing, dan serangga lainnya.
Proses metamorfosis kunang-kunang
Kunang-kunang mengalami metamorfosis sempurna, yaitu pertumbuhan dan perubahan bentuk dari mulai telur, larva, pupa, hingga menjadi imago atau dewasa.
Proses perkawinan kunang-kunang
Setelah kunang-kunang betina kawin dengan jantannya, ia akan meletakkan telurnya di bawah permukaan tanah yang agak basah.
Setelah tiga minggu, telur akan pecah dan keluarlah larva kunang-kunang.
Larva kunang-kunang
Larva kunang-kunang tidak memiliki sayap.
Ia berjalan dan memanjat tanaman dengan keenam kakinya.
Kegiatan yang dilakukan larva kunang-kunang hanya maka sehingga mereka tumbuh dengan cepat.
Larva kunang-kunang sudah bisa memancarkan cahaya di bagian perut belakangnya sehingga bisa mempertahankan diri dari hewan pemangsa.
Mereka mengalami proses pergantian kulit selama 3-6 kali.
Kepompong kunang-kunang
Setelah berganti kulit, larva berubah menjadi kepompong dan bersembunyi di dalam lubang tanah yang dibuatnya.
Awalnya, kepompong berwarna kuning pucat, kemudian perlahan-lahan menjadi gelap.
Setelah 10 hari, kunang-kunang dewasa keluar dari kepompong. Kunang-kunang dewasa siap untuk berkembang biak.
Itulah penjelasan mengenai 7 fakta serangga kunang-kunang, seperti suka di daerah lembab dan fungsi cahaya pada tubuhnya.
https://www.kompas.com/skola/read/2023/08/03/200000569/8-fakta-soal-serangga-kunang-kunang