Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Disiplin kerja merupakan suatu kewajiban kantor atau instansi untuk memperhatikan kedisiplinan kerja pegawai agar kinerja pegawai lebih meningkat dari sebelumnya.
Dilansir dari buku Manajemen Sumber Daya Manusia II (2016) oleh Farida dan Hartono, disiplin kerja adalah sebuah konsep dalam tempat bekerja atau manajemen untuk menuntut pegawai berlaku teratur.
Disiplin merupakan keadaan yang menyebabkan atau memberi dorongan kepada pegawai untuk berbuat dan melakukan segala kegiatan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin adalah salah satu metode untuk memelihara keteraturan tersebut.
Dalam kehidupan suatu organisasi sangat dibutuhkan ketaatan anggotanya agar tujuan perusahaan dapat dicapai. Selain itu suatu organisasi mengusahakan agar peraturan yang dibuat itu bersifat jelas, mudah dipahami, adil berlaku baik bagi pimpinan yang tertinggi maupun bagi karyawan yang terendah.
Baca juga: Jenis–Jenis Konflik Kerja
Tujuan disiplin kerja
Dikutip dari buku Manajemen Kinerja: Pengelolaan Pengukuran, dan Implikasi Kinerja (2019) oleh Poltak Sinambela, tujuan disiplin kerja adalah untuk memenuhi:
- Tujuan umum disiplin kerja
Tujuan umum disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan motif organisasi bagi yang bersangkutan baik hari ini, maupun hari esok.
- Tujuan khusus disiplin kerja
Tujuan khusus disiplin kerja, antara lain:
- Untuk para pegawai menempati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan, serta kebijakan perusahaan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen.
- Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, serta mampu memberikan servis yang maksimum pada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya.
- Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya.
- Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan.
- Tenaga kerja mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca juga: Pengertian Konflik Kerja: Faktor Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasi
Faktor-faktor disiplin kerja
Disadur dari buku Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia (2019) oleh Fauzia Agustini, faktor yang memengaruhi disiplin kerja, sebagai berikut:
- Kompensasi besar atau kecil dapat memengaruhi penegakan disiplin.
- Ada atau tidaknya pemimpin teladan di perusahaan sangatlah penting. Karena dalam suatu organisasi/perusahaan, seluruh karyawan akan memperhatikan bagaimana pemimpin itu mampu menegakkan disiplin dalam dirinya dan bagaimana ia dapat mengendalikan diri dari perkataan, tindakan dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang telah ditetapkan.
- Ada aturan tertentu yang bisa dijadikan pedoman. Pengembangan disiplin tidak akan dilakukan dalam organisasi atau perusahaan.
- Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan. Jika ada pegawai yang melanggar disiplin, maka perlu adanya keberanian dari pimpinan untuk mengambil tindakan sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukannya.
- Baik tidaknya pemimpin memperhatikan karyawan, karyawan adalah manusia yang memiliki karakter yang berbeda satu sama lain.
- Terciptanya kebiasaan yang mendukung terbentuknya kedisiplinan. Kebiasaan positif tersebut antara lain:
- Saling menghormati saat bertemu di tempat kerja
- Berikan pujian sesuai tempat dan waktu agar karyawan bangga dengan pujian tersebut.
- Sering melibatkan karyawan dalam rapat yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaannya.
- Memberi tahu kapan Anda ingin meninggalkan tempat kerja kepada rekan kerja Anda, dengan memberi tahu mereka di mana dan untuk bisnis apa, bahkan kepada bawahannya.
Baca juga: Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesiapan Kerja
Pada dasarnya ada banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi. Beberapa indikator disiplin sebagai berikut:
- Tingkat kehadiran, yaitu jumlah kehadiran karyawan untuk melakukan aktivitas kerja di perusahaan yang ditandai dengan tingkat ketidakhadiran karyawan yang rendah.
- Tata cara kerja, yaitu aturan atau ketentuan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota organisasi.
- Ketaatan pada atasan, yaitu mengikuti apa yang diarahkan oleh atasan untuk mendapatkan hasil yang baik.
- Kesadaran bekerja, yaitu sikap seseorang yang dengan sukarela melakukan pekerjaannya dengan baik, bukan karena paksaan.
- Tanggung jawab, yaitu kesediaan pegawai untuk bertanggung jawab atas pekerjaannya, sarana dan prasarana yang digunakan, dan perilaku kerjanya.
Pelanggaran disiplin kerja
Kedisiplinan dalam suatu organisasi dapat ditegakkan bilamana sebagian besar peraturan- peraturannya ditaati para anggota organisasi tersebut.
Ada beberapa perilaku yang mudah menimbulkan persoalan atau pelanggaran peraturan disiplin, yaitu:
- Terlalu banyak ngobrol dalam kerja
- Sikap terlalu santai atau masa bodoh
- Malas dan sedapat mungkin menghindari tugas
- Suka campur tangan dalam kerja orang lain akan tetapi kerja sendiri tidak beres
- Tidak suka dengan tugas sekarang, selalu bosan, gaji terlalu kecil, tentang pangkat kenapa tidak dinaikkan.
- Berlagak sangat sibuk padahal kerja yang dilakukan cuman sedikit
- Tidak tahu sesuatu yang harus dilakukan dengan berusaha menyelimuti hal ini karena malu. (terjadi antara karyawan baru dan yang lama).
- Sangat peka, tidak mampu membalas cemooh rekan kerja, rasa kurang percaya diri memandang semuanya salah kecuali dirinya sendiri.
Baca juga: Pengertian dan Teori Kepuasaan Kerja
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.