Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Runtuhnya Kota Pompeii

Kompas.com - 14/03/2021, 13:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kota Pompeii di Italia, runtuh dalam sekejap setelah Gunung Vesuvius meletus dengan sangat dahsyat pada 79 Masehi. Letusan gunung tersebut menyebabkan Kota Pompeii harus terkubur abu dan debu selama ribuan tahun.

Pada 1748, Pompeii ditemukan saat sekelompok penjelajah mencari timbunan artefak kuno di Campania. Kini Pompeii masuk dalam jajaran situs warisan dunia UNESCO.

Pompeii merupakan salah satu kota Romawi Kuno di Campania, Italia. Pendudukya merupakan keturunan Neolitik Campania yang menggunakan Bahasa Oscan sebagai bahasa utamanya.

Mengutip dari Encyclopaedia Britannica, Pompeii pertama kali dituliskan dalam sejarah pada 310 SM, tepatnya saat Perang Samnite kedua terjadi. Semenjak warga Pompeii sah sebagai warga negara Romawi, penggunaan bahasanya berubah menjadi Bahasa Latin.

Setelah saat itu, Pompeii diubah menjadi kota dengan arsitektur megah dengan keberagaman karya seninya. Tidak hanya itu, kegiatan ekonomi seperti berdagang juga mulai dilakukan oleh warga Pompeii.

Baca juga: Peradaban Romawi Kuno dan Yunani Kuno, Apa Bedanya?

Sebelum runtuh akibat letusan Vesuvius, Pompeii sudah lebih dahulu ditimpa bencana gempa bumi, pada 62 M. Banyak bangunan runtuh dan berbagai kerusakan parah terjadi di kota tersebut.

Butuh waktu bertahun-tahun untuk membuat Kota Pompeii megah kembali, setelah gempa bumi melanda. Namun, semua usaha tersebut sia-sia saat Gunung Vesuvius meletus dengan sangat dahsyatnya.

Ilustrasi letusan Gunung Vesuvius digambar oleh Pietro Fabris di tahun 1760.Wellcome Images Ilustrasi letusan Gunung Vesuvius digambar oleh Pietro Fabris di tahun 1760.
Letusan dahsyat Gunung Vesuvius

Dilansir dari History, Gunung Vesuvius merupakan bagian dari busur vulkanik Campanian. Gunung ini membentang di sepanjang pertemuan lempeng tektonik Afrika serta Eurasia.

Sebenarnya, gunung ini pernah meletus pada 1780 SM. Letusannya dikenal dengan istilah letusan Avellino. Jutaan ton lava, abu serta bebatuan panas dilontarkan sejauh 35 kilometer ke langit. Akibatnya hampir setiap desa, rumah serta pertanian di sekitarnya hingga jarak 15 mil luluh lantak.

Para ahli memperkirakan jika Gunung Vesuvius meletus pada Oktober tahun 79 Masehi. Kali ini letusannya sangatlah berbeda, bahkan orang dari jarak ratusan mil pun masih bisa menyaksikan kedahsyatan letusan Vesuvius.

Segumpal abu, batu apung, material letusan serta gas vulkanik yang sangat panas dilontarkan ke langit. Warga Pompeii yang bermukim di kawasan kaki Gunung Vesuvius terkena dampak paling parah. Mereka tidak bisa bernapas karena udara tertutup abu serta gas beracun.

Satu-satunya saksi mata yang menjadi sumber tepercaya dalam bencana alam ini ialah Plinius Muda, yang mengirimkan surat kepada sejarawan Tacitus. Ia menyaksikan dengan jelas betapa dahsyatnya letusan Vesuvius dari seberang teluk.

Baca juga: 5 Letusan Gunung Terdahsyat di Dunia

Ia mengatakan jika saat Vesuvius meletus, ada awan gelap besar seperti pohon pinus yang keluar dari mulut gunung tersebut. Awan ini dikenal dengan aliran piroklastik atau awan gas yang sangat panas.

Begitu dimuntahkan, aliran awan tersebut langsung menerjang apa saja yang dilewatinya, termasuk Pompeii.

Dalam sekejap suasana siang yang terik berubah menjadi gelap gulita. Keesokan harinya, Pompeii terkubur di bawah jutaan ton abu vulkanik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com