Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Lamin, Rumah Adat Kalimantan Timur

Kompas.com - 21/01/2021, 17:15 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Rumah adat Lamin merupakan sebutan rumah adat suku Dayak dari etnis Benuaq di Kalimantan Timur.

Sama halnya rumah adat suku Dayak di Kalimantan lainnya, rumah adat Lamin juga berbentuk panggung dengan memiliki panjang sekitar 300 meter, lebar 15 meter, dan tinggi mencapai 3 meter.

Rumah Lamin biasa dihuni oleh 25 hingga 30 kepala keluarga atau bisa menampung sekitar 100 orang. Rumah Lamin dibuat dengan menggunakan kayu ulin.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Suku Dayak yang mendiami rumah Lamin terdiri dari berbagai macam etnis yang masing-masing mempunyai bentuk rumah Lamin tersendiri.

Mereka membangun rumah Lamin di sepanjang tepian sungai yang membelah hutan Kalimantan.

Baca juga: Rumah Betang, Rumah Adat Kalimantan Tengah

Suku Dayak Benuaq yang hidup di wilayah Kalimantan Timur menghuni rumah Lamin di tepian aliran sungai Muara Lawa, Ohong, Muara Pahu hingga sekitar danau Jempang di Kabupaten Kutai Barat.

Lamin memiliki arti rumah panjang merupakan jenis arsitektur vernakuler. Di mana banyak dijumpai di wilayah Kalimantan Timur.

Bentuk struktur rumah Lamin

Kondisi geografis Kalimantan Timur yang mempunyai banyak sungai-sungai besar menjadi lokasi didirikan rumah Lamin oleh suku Dayak yang berdiam diri disepanjang sistem utama sungai tersebut.

Dikutip dari jurnal Peran, Fungsi dan Makna Arsitektur Rumah Lamin dalam Budaya Adat Suku Dayak di Kutai Barat Kalimantan Timur (2015) karya Abito Bamban Yuuwono, secara geografis wilayah Kabuapten Kutai Barat Kaimantan Timur memiliki struktur tanah gambut yang dibawahnya banyak kandungan mineralnya terutama batu bara.

Kutai Barat juga berada pada jalur garis khatulistiwa dengan kondisi lingkungannya yang mayoritas masih tertutup hutan hujan tropis yang lebat.

Baca juga: Sejarah Singkat Kerajaan Banten

Kondisi itu mengakibatkan iklim dan cuaca sangat panas dengan tingkat kelembaban yang tinggi.

Sehingga arsitektur rumah Lamin berupa rumah panggung, berbentuk kotak memanjang, menggunakan dinding kulit kayu dengan atap pelana dari sirap.

Di mana itu untuk menghindari panas lembab dari tanah, sirkulasi udara dalam ruang lancar.

Karena dinding dan lantai cukup berpori guna terjadinya sirkulasi udara, atap pelana yang membujur dari timur ke barat juga sangat optimal dalam mengantisipasi radiasi sinar matahari.

Selain untuk mengantisipasi kondisi cuaca iklim, rumah Lamin juga berfungsi sebagai tempat pertahanan dari serangan binatang buas maupun serangan dari suku lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com