Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rumah Lamin, Rumah Adat Kalimantan Timur

Sama halnya rumah adat suku Dayak di Kalimantan lainnya, rumah adat Lamin juga berbentuk panggung dengan memiliki panjang sekitar 300 meter, lebar 15 meter, dan tinggi mencapai 3 meter.

Rumah Lamin biasa dihuni oleh 25 hingga 30 kepala keluarga atau bisa menampung sekitar 100 orang. Rumah Lamin dibuat dengan menggunakan kayu ulin.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Suku Dayak yang mendiami rumah Lamin terdiri dari berbagai macam etnis yang masing-masing mempunyai bentuk rumah Lamin tersendiri.

Mereka membangun rumah Lamin di sepanjang tepian sungai yang membelah hutan Kalimantan.

Suku Dayak Benuaq yang hidup di wilayah Kalimantan Timur menghuni rumah Lamin di tepian aliran sungai Muara Lawa, Ohong, Muara Pahu hingga sekitar danau Jempang di Kabupaten Kutai Barat.

Lamin memiliki arti rumah panjang merupakan jenis arsitektur vernakuler. Di mana banyak dijumpai di wilayah Kalimantan Timur.

Bentuk struktur rumah Lamin

Kondisi geografis Kalimantan Timur yang mempunyai banyak sungai-sungai besar menjadi lokasi didirikan rumah Lamin oleh suku Dayak yang berdiam diri disepanjang sistem utama sungai tersebut.

Dikutip dari jurnal Peran, Fungsi dan Makna Arsitektur Rumah Lamin dalam Budaya Adat Suku Dayak di Kutai Barat Kalimantan Timur (2015) karya Abito Bamban Yuuwono, secara geografis wilayah Kabuapten Kutai Barat Kaimantan Timur memiliki struktur tanah gambut yang dibawahnya banyak kandungan mineralnya terutama batu bara.

Kutai Barat juga berada pada jalur garis khatulistiwa dengan kondisi lingkungannya yang mayoritas masih tertutup hutan hujan tropis yang lebat.

Kondisi itu mengakibatkan iklim dan cuaca sangat panas dengan tingkat kelembaban yang tinggi.

Sehingga arsitektur rumah Lamin berupa rumah panggung, berbentuk kotak memanjang, menggunakan dinding kulit kayu dengan atap pelana dari sirap.

Di mana itu untuk menghindari panas lembab dari tanah, sirkulasi udara dalam ruang lancar.

Karena dinding dan lantai cukup berpori guna terjadinya sirkulasi udara, atap pelana yang membujur dari timur ke barat juga sangat optimal dalam mengantisipasi radiasi sinar matahari.

Selain untuk mengantisipasi kondisi cuaca iklim, rumah Lamin juga berfungsi sebagai tempat pertahanan dari serangan binatang buas maupun serangan dari suku lain.

Kolom rumah panggung biasanya difungsikan sebagai kandang babi, dan beberapa ekor anjing.

Tangga naik ke rumah Lamin dibuat dari batang kayu yang utuh, di mana satu sisi dibentuk anak tangga dan sisi satunya tetap silinder.

Ketika siang hari sisi anak tangga dibuat menghadap ke atas sebagai sarana naik turun bagi penghuninya.

Namun, pada malam hari posisinya dibalik sehingga sisi silinder yang berada di atas maka binatang merayap seperti ular tidak bisa naik ke Lamin.

Tata ruang rumah Lamin

Tata ruang dalam rumah Lamin ada tiga ruang, yakni dapur, bilik, dan ruang tamu.

Karena rumah Lamin dihuni secara berkelompok bisa ratusan kepala keluarga.

Sehingga kepala keluarga memiliki satu ruang dapur, satu bilik khusus bagi yang sudah menikah dan satu ruang tamu yang cenderung sebagai ruang publik.

Karena memanjang menjadi satu ruang disepanjang depan bilik-bilik keluarga.

Selain sebagai ruang pertemuan, ruang tamu, maupun ruang keluarga ruang tersebut juga berfungsi sebagai tempat tidur bagi anak-anak yang belum berkeluarga.

Rumah Lamin dibangun dengan beberapa tiang penyangga untuk menopang rumah.

Tiang penyangga rumah Lamin dibagi atas dua bagian, yakni tiang penyangga inti adalah tiang yang menyangga atap rumah Lamin dan tiang penyangga lainnya adalah tiang yang menopang lantai-lantai rumah lamin.

Rumah Lamin bagi masyarakat Dayak seperti sebuah desa yang seluruh anggota masyarakatnya hidup bersama dalam satu atap membentuk sebuah komunitas.

Dalam rumah Lamin terdapat beberapa ruangan yang terdiri dari bilik pribadi untuk tempat tinggal sebuah keluarga dan ruangan bersama.

Komunitas yang hidup dalam rumah Lamin biasanya merupakan keluarga dekat, jika ada keluarga lain yang ingin bergabung maka akan dibangun sebuah unit disalah satu ujung bangunan.

Jika ada anggota yang ingin melepaskan diri maka unit tersebut akan dibongkar.

Dalam komunitas yang tinggal dalam rumah Lamin terdapat seorang kepala adat sebagai pemimpin yang tinggal ditengah-tengah bangunan.

Pada rumah Lamin ujung atap rumah diberi hiasan kepala naga sebagai simbol keagungan, budi luhur, dan kepahlawan.

Di halaman rumah diisi oleh patung-patung Blontang, yang menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga rumah atau kampung.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/21/171500969/rumah-lamin-rumah-adat-kalimantan-timur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke