Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Perlu Melakukan Peregangan Sebelum Berolahraga?

Kompas.com - 19/04/2024, 12:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir semua orang menyarankan untuk melakukan peregangan sebelum mulai berolahraga.

Tapi apakah memang itu diperlukan? Pasalnya ada beberapa orang yang mempertanyakan pula apakah peregangan sebelum berolahraga itu baik atau malah membawa dampak buruk bagi tubuh.

Baca juga: 5 Manfaat Peregangan bagi Tubuh yang Jarang Disadari

Jawabannya adalah seseorang bisa tidak melakukan peregangan sebelum berolahraga.

Mengutip WebMd, Rabu (17/4/2024) peregangan tidak terbukti mencegah cedera, mengurangi nyeri otot setelah berolahraga, atau meningkatkan kinerja olahraga.

Sebuah studi bahkan menyebut peregangan statis yang mengharuskan menahan posisi selama beberapa saat sebelum berolahraga malah dapat melemahkan performa, seperti kecepatan lari cepat misalnya.

Alasan yang paling mungkin adalah menahan posisi selama peregangan akan membuat lelah otot.

Tapi melansir Verywellhealth, saat ini belum ada penelitian yang cukup untuk secara meyakinkan bahwa peregangan statis dapat menyebabkan cedera.

Faktanya, tinjauan pada tahun 2021 menemukan bahwa meski peregangan statis sebelum berolahraga tidak secara konsisten mengurangi risiko cedera, namun itu mengurangi cedera otot dan tendon saat dilakukan sebelum aktivitas yang menuntut ketangkasan dan gerakan eksplosif, seperti lari cepat, melompat atau berputar.

"Beberapa orang mungkin mendapat manfaat dari peregangan statis sebelum latihan dan mungkin tidak mengalami efek negatif, sementara yang lain mungkin merasa hal itu merugikan aktivitas mereka," papar Bryan Manarte, PT, DPT, ahli terapi fisik olahraga dan ortopedi di Orlando Health Jewett Orthopaedic Institute.

Sehingga penting dipahami bahwa peregangan itu sendiri tidak buruk atau berbahaya.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Tidak Melakukan Peregangan Sebelum Olahraga?

Hanya saja menurut Kristin Hopkins, MD, ahli bedah ortopedi di Stony Brook Medicine di New York, jika tidak dilakukan seseorang mungkin akan kehilangan fungsi yang dapat menjadi komponen dari apa yang ingin dicapai dari aktivitas atletik yang dilakukan.

Jadi kapan waktu terbaik untuk melakukan peregangan?

Hopkins menegaskan kembali bahwa waktu terbaik untuk melakukan peregangan bergantung pada aktivitas yang dilakukan.

Bila berpartisipasi dalam aktivitas yang menuntut tenaga seperti melompat, lari cepat, atau angkat beban, sebaiknya lakukan peregangan statis setelah berolahraga dan mempertimbangkan peregangan dinamis terlebih dahulu.

Peregangan dinamis adalah melakukan aktivitas ringan dan dinamis yang akan meningkatkan suhu tubuh sebelum berolahraga.

Hal ini dapat mencakup jogging di tempat, tendangan pantat, ayunan kaki, dan lompatan sebelum berlari.

“Memasukkan campuran peregangan dinamis, kardio ringan, dan gerakan khusus olahraga dalam rutinitas pemanasan Anda dapat membantu mempersiapkan tubuh Anda untuk berolahraga sekaligus mengurangi potensi kerugian dari peregangan statis,” tambah Manarte.

Sementara peregangan statis sebelum berolahraga mungkin bermanfaat jika fokus utama adalah meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi ketegangan otot.

Baca juga: 8 Manfaat Peregangan Menurut Ahli, Kurangi Stres hingga Kualitas Tidur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com