KOMPAS.com - Sexsomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan melakukan aktivitas seksual saat tidur. Penyebab sexsomnia tidak sepenuhnya jelas, tetapi mungkin terkait dengan gangguan tidur lain dan faktor eksternal seperti, stres dan konstruksi alkohol yang berlebihan.
Dalam kasus sexsomnia, seseorang melakukan perilaku seksual, seperti masturbasi, gerakan seksual, agresi seksual, atau memulai hubungan seks dengan orang lain.
Meskipun mata mereka mungkin terbuka dan mulut mereka mengeluarkan suara-suara, mereka tertidur selama aktivitas ini dan tidak menyadari perilaku mereka setelah mereka bangun.
Beberapa tindakan seksual yang umum terkait sexsomnia antara lain:
Baca juga: Kenapa Ada Orang yang Bisa Tidur Sambil Berjalan?
Aspek kunci dari sexsomnia adalah tertidur dan tidak sadarkan diri saat melakukan tindakan ini. Kondisi tersebut harus mencakup tidak adanya respons atau respons minimal terhadap percakapan, respons atau agresi seksual yang tidak biasa, dan ketidakmampuan atau kesulitan untuk dibangunkan selama peristiwa tersebut.
Perlu diketahui bahwa apa yang biasa disebut “mimpi basah”, tidak sama dengan sexsomnia. Mimpi basah pada malam hari dianggap sebagai hal yang normal selama perkembangan remaja laki-laki dan juga dialami oleh laki-laki dewasa.
Penelitian mengenai penyebab sexsomnia masih terbatas, namun para ahli menemukan bahwa hal ini berhubungan dengan berbagai kondisi mendasar dan faktor risiko. Ini termasuk:
Baca juga: Benarkah Terlalu Banyak Tidur Sebabkan Depresi?
Parasomnia dan sindrom Kleine-Levin adalah faktor penyebab paling umum dalam sebuah tinjauan literatur. Namun, sexsomnia juga tampaknya berkaitan erat dengan kejang temporal dan frontal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.