Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2024, 08:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Setiap objek di alam semesta memiliki suhu yang berbeda-beda, seperti planet-planet di tata surya dengan suhu yang sangat dingin hingga sangat panas.

Lantas, bagaimana dengan suhu di luar angkasa? Apakah ruang hampa udara terasa dingin?

Suhu di luar angkasa

Jauh di luar tata surya dan jauh melampaui galaksi, di ruang hampa yang luas, jarak antara partikel gas dan debu semakin besar sehingga membatasi kemampuan untuk mentransfer panas.

Suhu di wilayah kosong ini bisa turun hingga -455 derajat Fahrenheit atau sekitar -270 derajat Celcius.

Memahami betapa dinginnya ruang angkasa, dan mengapa ruang hampa begitu dingin, adalah hal yang rumit.

Baca juga: Hewan Apa yang Akan Pertama Kali Hidup di Luar Angkasa?

Bagi fisikawan, mengetahui suhu di ruang angkasa berarti persoalan kecepatan dan gerak. Menurut Jim Sowell, astronom di Institut Teknologi Georgia, para ilmuwan akan menggunakan istilah 'panas' untuk menentukan kecepatan semua partikel dalam volume tertentu.

Sebagian besar, atau bahkan seluruh, panas di alam semesta berasal dari bintang-bintang seperti matahari. Di dalam matahari, tempat terjadinya fusi nuklir, suhu bisa membengkak hingga 15 juta Kelvin.

Panas yang meninggalkan matahari dan bintang-bintang lainnya melintasi ruang angkasa sebagai gelombang energi inframerah yang disebut radiasi matahari.

Sinar matahari ini hanya memanaskan partikel-partikel yang dilaluinya, sehingga apa pun yang tidak terkena sinar matahari secara langsung akan tetap sejuk.

Pada malam hari, suhu permukaan planet terdekat dengan matahari, Merkurius , turun menjadi sekitar -178 derajat Celcius. Suhu permukaan Pluto mencapai sekitar -233 derajat Celcius.

Baca juga: Kenapa Tak Kirim Sampah ke Luar Angkasa jika Bumi Sudah Penuh?

Secara kebetulan, suhu terendah yang pernah tercatat di tata surya terjadi jauh lebih dekat dengan bumi. Pada tahun 2009, para ilmuwan mengukur kedalaman kawah gelap di permukaan bulan dan menemukan bahwa suhu turun menjadi sekitar -240 derajat Celcius.

Namun, alam semesta sangatlah luas, dan bagaimana dengan ruang hampa?

Di ruang itulah segalanya menjadi rumit. Di dalam galaksi dekat dan jauh, jalinan debu dan awan yang terjalin di antara bintang-bintang telah teramati pada suhu antara -263 derajat Celcius dan -253 derajat Celcius.

Kantong-kantong ruang angkasa yang jarang mengandung sedikit radiasi latar kosmik, sisa energi dari pembentukan alam semesta, berada pada suhu sekitar -270 derajat Celcius.

Temperatur ini turun mendekati pengukuran yang sulit dipahami, yakni nol mutlak. Pada nol mutlak, tidak ada gerakan atau panas yang ditransfer antar partikel, bahkan pada tingkat kuantum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com