Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Jadinya Jika Seseorang Meninggal di Luar Angkasa?

Kompas.com - 23/12/2023, 17:00 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Apa yang terjadi jika seseorang meninggal di luar angkasa? - Guillermo, Palm Beach, Florida, Amerika Serikat

Oleh: Emmanuel Urquieta

TIDAK diragukan lagi bahwa mengirim manusia ke luar angkasa adalah hal yang sangat sulit dan berbahaya.

Sejak eksplorasi ruang angkasa dimulai lebih dari 60 tahun yang lalu, 20 orang telah meninggal - 14 orang dalam tragedi pesawat ulang-alik NASA pada 1986 dan 2003, tiga kosmonot dalam misi Soyuz 11 pada 1971, dan tiga astronot dalam kebakaran landasan peluncuran Apollo 1 pada 1967.

Baca juga: Seperti Apa Bau Luar Angkasa?

Mengingat betapa rumitnya penerbangan antariksa manusia, sebenarnya luar biasa bahwa hanya sedikit orang yang kehilangan nyawa sejauh ini.

Namun, NASA berencana untuk mengirim kru ke Bulan pada tahun 2025 dan astronot ke Mars dalam dekade berikutnya. Penerbangan antariksa komersial menjadi rutin.

Ketika perjalanan luar angkasa menjadi lebih umum, begitu pula kemungkinan seseorang akan meninggal dalam perjalanannya.

Hal ini mengingatkan kita pada sebuah pertanyaan yang suram namun penting untuk ditanyakan: Jika seseorang meninggal di luar angkasa - apa yang terjadi pada jenazahnya?

Kematian di Bulan dan Mars

Sebagai dokter medis luar angkasa yang bekerja untuk menemukan cara-cara baru agar astronot tetap sehat, saya dan tim saya di Translational Research Institute for Space Health ingin memastikan para penjelajah luar angkasa sesehat mungkin untuk misi luar angkasa.

Inilah cara penanganan kematian di luar angkasa saat ini: Jika seseorang meninggal dalam misi orbit rendah Bumi - seperti di dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional - kru dapat mengembalikan jenazahnya ke Bumi dalam kapsul dalam hitungan jam.

Jika itu terjadi di Bulan, para kru dapat kembali ke Bumi dengan membawa jenazah hanya dalam beberapa hari. NASA telah memiliki protokol yang rinci untuk kejadian seperti itu.

Karena kepulangan yang cepat itu, kemungkinan besar pengawetan jenazah tidak akan menjadi perhatian utama NASA; sebaliknya, prioritas utama adalah memastikan kru yang tersisa kembali ke Bumi dengan selamat.

Baca juga: Apa Saja yang Ada di Luar Ruang Angkasa?

Keadaan akan berbeda jika seorang astronot meninggal selama perjalanan 300 juta mil ke Mars.

Dalam skenario tersebut, para kru mungkin tidak akan bisa berbalik dan kembali. Sebaliknya, jenazah kemungkinan akan kembali ke Bumi bersama kru di akhir misi, yang mungkin terjadi beberapa tahun kemudian.

Sementara itu, para kru mungkin akan mengawetkan jenazah di ruang terpisah atau kantung jenazah khusus. Suhu dan kelembapan yang stabil di dalam kendaraan ruang angkasa secara teoritis akan membantu mengawetkan tubuh.

Namun, semua skenario itu hanya berlaku jika seseorang meninggal di lingkungan bertekanan, seperti stasiun ruang angkasa atau pesawat ruang angkasa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com