Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tomat Ungu, Salah Satu Sumber Antioksidan Terbaik

Kompas.com - 28/12/2023, 09:36 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa yang tidak tahu tomat? Buah yang biasanya berwarna merah merona ini tidak hanya sebagai salah satu bahan bumbu masakan tapi juga sering dinikmati dalam bentuk jus yang segar dan menyehatkan.

Tomat juga sangat baik untuk kesehatan karena kandungan nutrisinya yang tinggi.

Baca juga: Astronot ISS Temukan Tomat yang Hilang di Luar Angkasa

Menurut data dari USDA (Departemen Pertanian Amerika Serikat), tomat ukuran sedang dapat menyediakan hampir 20 persen dari kebutuhan vitamin C harian kita, dikutip dari Eatingwell, Rabu (27/12/2023).

Namun, di luar familiaritas kita dengan tomat merah ada inovasi menarik yaitu tomat ungu.

Selama 14 tahun terakhir para ilmuwan telah berupaya mengembangkan tomat ungu.

Begini pengembangan tomat ungu

Cathie Martin dan Eugenio Butelli, para ilmuwan dari John Innes Center di Norfolk, Inggris, telah bekerja keras untuk mengembangkan varietas tomat ungu.

Dilansir dari IFL Science, Rabu, 27/12/2023, tujuan mereka adalah untuk menciptakan tomat yang memiliki kandungan antosianin lebih tinggi.

Antosianin adalah pigmen alami yang memberi warna merah, ungu, atau biru pada banyak buah dan sayuran seperti blueberry, stroberi, terong, dan kubis merah.

Tim ini memilih tomat sebagai fokus karena buah ini populer dan banyak dikonsumsi.

Dalam proses pembuatan tomat ungu, tim memasukkan gen dari bunga snapdragon ke dalam DNA tomat.

Hasil akhirnya adalah tomat unik, tidak hanya dari segi warna.

Tomat ini memiliki kadar antosianin yang tinggi setara dengan blueberry.

Baca juga: Apa Saja Manfaat Tomat untuk Kesehatan?

Antosianin ini tidak hanya memberi warna yang menarik tetapi juga memiliki sejumlah manfaat penting.

Salah satu keuntungan dari kadar antosianin yang tinggi adalah meningkatkan umur simpan tomat ungu dibandingkan dengan tomat merah.

Ini terjadi karena antosianin membantu menunda pematangan berlebih dan mengurangi kerusakan akibat serangan jamur setelah panen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com