Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat sedang berjalan melintasi batang kayu atau semak-semak, beberapa dari Anda mungkin pernah menemui sesuatu yang mirip ular.

Namun begitu mendekat ternyata itu adalah bukan ular yang sesungguhnya melainkan hanya kulit mereka.

Baca juga: Mengapa Ada Ular yang Memiliki Tanduk?

Ya, ular memang secara berkala berganti kulit. Mengutip A-Z Animals, pergantian kulit ular ini tergantung pada banyak faktor, termasuk usia, pola makan, lingkungan, dan status reproduksi.

Ular yang lebih muda juga sering berganti kulit, setiap beberapa minggu sekali. Sedangkan ular dewasa hanya berganti kulit beberapa kali dalam setahun.

Tapi mengapa mereka mengganti kulitnya?

Berganti kulit

Seperti dikutip dari Wonderopolis, jawaban sederhana ular berganti kulit adalah karena memang semua hewan melakukannya.

Pada mamalia, termasuk manusia, hal itu mungkin merupakan proses berkelanjutan yang jarang diperhatikan.

Ular melepaskan kulitnya juga untuk memungkinkan pertumbuhan lebih lanjut dan menghilangkan parasit yang mungkin menempel pada kulit lamanya.

Berbeda dengan kulit manusia, kulit ular tidak tumbuh seiring pertumbuhan hewan.

Akhirnya, kulit ular mencapai titik di mana pertumbuhan lebih lanjut tidak mungkin dilakukan.

Ketika itu terjadi, lapisan kulit baru akan tumbuh di bawah lapisan kulit saat ini.

Baca juga: Mengapa Ular Tidak Memiliki Kaki?

Segera setelah selesai, kulit lama akan terkelupas, meninggalkan cangkang berbentuk ular beserta parasit yang mungkin menempel.

Proses berganti kulit

Untuk meninggallkan kulit lamanya, ular mungkin akan berenang agar air makin melonggarkan kulit lamanya.

Saat siap melepaskan lapisan lamanya, mereka membuat robekan pada kulit lama, biasanya di area mulut atau hidung.

Mereka sering melakukannya dengan menggesekkan benda yang kasar dan keras, seperti batu atau batang kayu.

Setelah lapisan kulit lama telah robek, ular akan menembus lapisan itu sampai bagian tersebut benar-benar tertinggal.

Pada reptil seperti ular proses mengganti kulit ini dilakukan secara berkala.

Uniknya lagi, kulit biasanya terkelupas dalam keadaan utuh, ibarat melepas kaus kaki.

Para ilmuwan menyebut proses ini sebagai ekdisis, meski lebih sering disebut dengan istilah pengelupasan dan pergantian kulit.

Baca juga: Apakah Ular Berhibernasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com