KOMPAS.com - Ada banyak kristal dan bebatuan berwarna menarik di alam. Beberapa di antaranya dianggap berharga karena memiliki kombinasi warna unik dan rupa yang cantik.
Misalnya, kristal rubi, emerald, safir, obsidian, dan batu-batu akik yang umum dijumpai.
Baca juga: Ratusan Batu Kristal Langka Ditemukan di Pemakaman Prasejarah, Untuk Apa?
Namun, mengapa bebatuan dan kristal di alam bisa memiliki warna-warni yang menarik?
Dilansir dari laman Smithsonian Education, kristal adalah bentuk dari mineral di alam. Mineral adalah padatan yang terdiri atas berbagai zat kimia anorganik alami seperti logam ataupun atom-atom lainnya.
Sebagian besar mineral di alam membentuk kristal. Ketika mineral membentuk kristal, atom-atomnya akan tersusun rapi dan memiliki pola tertentu. Kristal bisa membesar seiring waktu karena mineral yang tergabung semakin banyak.
Hal ini dipengaruhi oleh suhu dan komposisi kimianya. Kristal-kristal dengan jarak yang berdekatan namun memiliki komposisi kimia berbeda dapat bergabung menjadi satu bebatuan campuran.
Susunan internal dari atom-atom yang ada pada suatu mineral menjadi pengaruh adanya warna tertentu pada kristal dan bebatuan campuran.
Ketika cahaya berinteraksi dengan atom-atom mineral, warna akan terlihat.
Dikutip dari Geology In, warna kristal dan bebatuan sangat erat kaitannya dengan logam yang membentuk senyawa kompleks. Selain itu, warna kristal juga ditentukan dari arah pola susunan mineral dalam kristal, cahaya, dan suhu.
Baca juga: Kristal Es Bak Salju Muncul di Gunung Gede, Begini Cara Terbentuknya
Warna-warni kristal bisa dikategorikan menjadi 3 sifat dari warna, yakni
Baca juga: Bagaimana Kristal Gunung Api Memudahkan Ilmuwan Prediksi Letusan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.