Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Juwet Putih Terlupakan, Ancaman pada Ketahanan Pangan Nasional

Kompas.com - 06/11/2023, 12:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Syaiful Azhary dan Patmiati

TANAMAN juwet putih merupakan salah satu jenis tanaman buah lokal yang mencoba bertahan di tengah gempuran buah import. Dahulu buah yang dijuluki java plum ini menjadi idola namun kini mulai terlupakan.

Tanaman buah kaya manfaat yang sebelumnya mudah dijumpai pohonnya disetiap pekarangan rumah ataupun tumbuh liar kini tergusur dan tergantikan.

Baca juga: Pisang Hutan Indonesia, Permata Tersembunyi di Belantara Rimba Nusantara

Sebuah ancaman bagi pemerintah Indonesia yang berkomitmen untuk menjaga ketahanan pangan nasional dalam menghadapi krisis pangan global.

Miris sekali melihat keberadaannya yang semakin jarang, ditambah lagi dengan perubahan preferensi pasar konsumsi buah lokal beralih ke buah buah impor, menyebabkan tanaman ini semakin lama semakin terlupakan.

Bagi kita generasi pre boomer sampai generasi Y mungkin tidak asing dengan salah satu jenis tanaman buah lokal ini.

Dikutip dari hasil penelitian Lingen Van tahun 1992 yang menyebutkan bahwa tanaman juwet yang memiliki nama latin sinonim Eugenia cumini ini memiliki nama lokal yang beragam diantaranya jambu kleng (Aceh), jambu kling (Gayo), jambu kalang (Minangkabau), jamblang (Betawi dan Sunda), juwet, duwet, duwet manting (Jawa), dhalas, d. bato, dhuwak (Madura), juwet, jujutan (Bali), klayu (Sasak), duwet (Bima), jambulan (Flores), java raporapo (Makasar), alikopeng (Bugis), jambu (Ternate).

Tanaman juwet memiliki nama latin Syzygium cumini dan tergolong dalam suku Myrtaceae atau jambu – jambuan.

Tanaman ini memiliki banyak varietas mulai dari yang buahnya berukuran kecil sampai yang besar. Variasi warna buahnya pun beragam ada yang hitam, ungu, dan putih.

Secara kasat mata tidak terdapat perbedaan perbedaan yang mencolok yang dapat kita lihat pada tanaman juwet hitam dan tanaman juwet putih, baik pada bentuk daun, bunga, dan buahnya.

Baca juga: Apa Itu Daun Kratom yang Rencananya Akan Diekspor Indonesia?

Namun jika diamati lebih teliti, maka terdapat sedikit perbedaan dalam warna, bentuk dan ukuran morfologi buah di antara keduanya.

Perbedaan ini merupakan hasil dari adaptasi lingkungan tempat tumbuhnya, seperti intensitas cahaya, jenis tanah, dan lain sebagainya, yang selanjutnya menjadi variasi yang muncul dalam karakter morfologinya.

Secara umum tanaman juwet putih memiliki karakter sebagai berikut:

  • perawakannya berupa pohon dengan percabangan rendah dan tinggi pohon dapat mencapai 20 meter,
  • memiliki percabangan yang rapat dan tidak memiliki banir,
  • kulit batang berwarna abu-abu abu gelap atau abu-abu kecoklatan,
  • memiliki daun tunggal yang tersusun berhadapan,
  • daunnya berbentuk elips atau bulat telur (obovate) dengan ujung daunnya berbentuk runcing (acute) atau berbentuk lekukan seperti bentuk hati,
  • daunnya berwarna hijau cerah, pertulangan daunnya terlihat jelas dan berwarna hijau kekuningan pada bagian bawah daun,
  • bunganya berukuran kecil berwarna putih berukuran 4 – 7 milimeter,
  • buahnya berbentuk bulat panjang lonjong dan berwarna putih keunguan. Warna buahnya ini yang membedakaannya dengan juwet pada umumnya sehingga menjadi unik.

Indonesia kaya akan keanekaragaman jenis-jenis buah lokal sebagai sumber pangan yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

Ancaman dari melimpahnya buah import menjadikan buah lokal dewasa ini semakin terpinggirkan atau ter-eliminasi karena kalah berkompetisi salah satunya adalah juwet putih ini.

Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan di India, Bagaimana Indonesia?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com