KOMPAS.com - Asal muasal Galaksi Bimasakti masih diselimuti misteri. Namun, para astronom percaya bahwa galaksi ini terbentuk lebih dari 13 miliar tahun yang lalu, dan ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan ukurannya saat ini.
Lantan, bagaimana cara Galaksi bisa berkembang menjadi begitu besar hingga mencapai ukurannya saat ini?
Para astronom tidak yakin secara pasti bagaimana galaksi pertama terbentuk, karena usia awal alam semesta sangat sulit untuk diamati. Meskipun demikian, para ilmuwan memiliki beberapa petunjuk.
Bimasakti mungkin memulai kehidupan seperti galaksi lainnya, yakni sebagai gumpalan kecil materi yang memiliki kepadatan sedikit lebih besar daripada rata-rata kosmik.
Gumpalan tersebut hampir seluruhnya terbuat dari materi gelap, suatu bentuk materi yang tidak berinteraksi dengan cahaya.
Baca juga: Peta Galaksi Baru Ungkap Ada 400.000 Galaksi di Dekat Bima Sakti
Karena gumpalan kecil ini memiliki kepadatan sedikit lebih tinggi dari rata-rata, maka tarikan gravitasinya juga lebih kuat dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya.
Tarikan yang lebih besar ini memungkinkan galaksi awal menarik lebih banyak materi gelap ke dalam gumpalannya, yang memberinya gravitasi lebih besar lagi, yang menarik lebih banyak materi gelap, dan seterusnya.
Namun, bayi Bimasakti tidak sendirian. Ia dikelilingi oleh beberapa gumpalan materi gelap di dekatnya.
Akhirnya, gumpalan materi gelap pertama tersebut berkembang cukup besar untuk menarik materi normal, yang kemudian terkumpul menjadi kantong padat dan membentuk bintang-bintang awal.
Gumpalan tersebut hingga saat ini masih berada di dalam dan di sekitar Bimasakti dan dikenal sebagai gugus bola.
Baca juga: Berapa Lama Satu Tahun Galaksi?
Gumpalan itu berisi bintang-bintang tertua di galaksi, beberapa di antaranya berusia hampir 13 miliar tahun.
Gumpalan awal materi gelap, beserta kumpulan bintang-bintangnya, akhirnya bergabung membentuk proto-Bima Sakti sekitar 12 miliar tahun yang lalu.
Setelah penggabungan tersebut terjadi, Bimasakti muncul sebagai entitas yang berbeda di kosmos, yang terpisah dari lingkungan sekitarnya.
Gravitasinya yang sangat besar menarik lebih banyak materi gelap dan gas sehingga menyebabkannya berkembang pesat.
Seiring pertumbuhan Bimasakti, sebagian besar gas berkumpul di tengahnya. Ketika gas tersebut runtuh, ia membentuk piringan tipis yang berputar dengan cepat.
Baca juga: Seperti Apa Galaksi Baru JWST-ER1 yang Ditemukan Teleskop James Webb?