Piringan ini mulai menghasilkan bintang. Setelah beberapa miliar tahun, Bimasakti mengalami periode pembentukan bintang secara cepat, yang belum pernah terlampaui di galaksi.
Namun, ini belum berakhir. Dengan menggunakan pengamatan dari satelit Gaia, para astronom telah mengidentifikasi lebih dari selusin kumpulan bintang di Bimasakti yang tampak sedikit berbeda dengan tetangganya.
Koleksi bintang ini menampilkan bintang-bintang dengan usia, komposisi elemen, dan kecepatan yang serupa.
Para astronom percaya bahwa gumpalan ini mewakili sisa-sisa galaksi kecil yang jatuh ke dalam Bimasakti miliaran tahun lalu.
Bimasakti belum meninggalkan cara kanibalnya karena saat ini, Bimasakti masih mengobrak-abrik satelit terdekatnya, yakni Awan Magellan Besar dan Kecil.
Baca juga: Seperti Apa Gelembung Galaksi yang Disebut Sisa Lahirnya Alam Semesta?
Menariknya, Bimasakti belum pernah mengalami penggabungan dengan galaksi bermassa serupa sepanjang 13 miliar tahun sejarahnya.
Penggabungan ini merupakan bencana besar karena merupakan tabrakan yang memicu pembentukan begitu banyak bintang secara cepat sehingga tidak ada cukup gas yang tersisa untuk membentuk generasi baru.
Setelah penggabungan besar-besaran, galaksi cenderung menjadi "merah dan mati", artinya galaksi hanya berisi bintang-bintang kecil, redup, dan berwarna merah.
Namun, menurut NASA, Bimasakti berada pada jalur tabrakan dengan tetangga terdekatnya, galaksi Andromeda.
Dalam waktu sekitar 4 miliar tahun, kedua galaksi akan mulai bertabrakan, dan Bimasakti yang kita kenal akan lenyap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.