Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Prediksi Kematian Matahari Miliaran Tahun Mendatang

Kompas.com - 25/09/2023, 15:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Matahari, sebagaimana bintang lain dan segala sesuatu di alam semesta, akan menemui akhir masa hidupnya.

Saat ini, matahari berada dalam fase "deret utama", yakni ketika fusi nuklir hidrogen memungkinkannya memancarkan energi dan memberikan tekanan yang cukup untuk menjaga matahari agar tidak runtuh karena massanya sendiri.

Lantas, apakah para ilmuwan sudah memprediksi kapan matahari akan meledak dan padam?

Prediksi usia matahari

Para ilmuwan memperkirakan, kematian akhir dari massa matahari terjadi miliaran tahun ke depan, tepatnya sekitar 5 miliar tahun dari sekarang.

Baca juga: Parker Solar Probe, Wahana Antariksa Pertama yang Lewati Ledakan Matahari

Paola Testa, ahli astrofisika di Pusat Astrofisika, mengatakan bahwa saat ini, matahari berumur kurang dari 5 miliar tahun, dan umurnya akan mencapai sekitar 10 miliar tahun atau lebih.

Setelah matahari membakar sebagian besar hidrogen di intinya, ia akan beralih ke fase berikutnya sebagai bintang raksasa merah.

Pada titik ini, sekitar 5 miliar tahun ke depan, matahari akan berhenti menghasilkan panas melalui fusi nuklir, dan inti matahari akan menjadi tidak stabil dan berkontraksi.

Sementara itu, bagian terluar matahari yang masih mengandung hidrogen akan mengembang dan bersinar merah saat mendingin.

Ekspansi ini perlahan-lahan akan menelan planet-planet tetangga matahari, seperti Merkurius dan Venus, serta meningkatkan angin matahari hingga menghancurkan medan magnet Bumi dan menghilangkan atmosfernya.

Baca juga: Apakah Aktivitas Matahari Menyebabkan Paus Terdampar?

Menurut sebuah penelitian tahun 2008 yang diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, dalam beberapa juta tahun setelah ekspansi awal ini, kemungkinan besar matahari juga akan memakan sisa-sisa batuan Bumi.

Matahari kemudian akan mulai memadukan helium yang tersisa dari fusi hidrogen menjadi karbon dan oksigen, sebelum akhirnya runtuh hingga ke intinya, meninggalkan nebula planet yang indah di lapisan luarnya saat menyusut menjadi "mayat" bintang seukuran Bumi yang sangat padat dan jauh lebih panas, yang dikenal sebagai katai putih.

Tesla menjelaskan, Nebula tersebut hanya akan terlihat dalam waktu sekitar 10.000 tahun. Dari sana, sisa-sisa matahari akan menghabiskan triliunan tahun untuk mendingin sebelum akhirnya menjadi objek yang tidak mengeluarkan emisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com