Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2023, 08:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Para ilmuwan mengungkapkan gambar terbaru Saturnus yang menunjukkan perubahan musim kutub utara planet ini.

Pergantian musim di kutub utara Planet Saturnus ini terungkap dari analisis citra dari gambar-gambar terbaru yang diambil Teleskop Luar Angkasa James Webb oleh para peneliti dari University of Leicester.

Hasil analisis dan laporan cuaca planet bercincin tersebit telah dipublikasikan di Journal of Geophysical Research: Planets, dikutip dari Phys, Rabu (13/9/2023).

Pengamatan terbaru Teleskop James Webb ini memberikan gambaran sekilas tentang kutub utara Planet Saturnus, dengan pusaran hangatnya yang sangat besar dan dipenuhi dengan gas hidrokarbon.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, para ilmuwan planet menemukan, perubahan musim panas di bagian utara Planet Saturnus sedang mengalami tren pendinginan.

Pasalnya, skala aliran udara planet yang sangat besar telah berbalik arah ketika memasuki musim gugur.

Baca juga: Seperti Apa Permukaan Planet Mars?

Gambar-gambar terbaru Planet Saturnus ini pun telah memberikan wawasan baru tentang perubahan musim di planet luar yang sangat besar.

Perubahan musim di Planet Saturnus

Para peneliti menjelaskan, seperti Bumi, planet bercincin ini memiliki kemiringan aksial dan mengalami musim dengan cara yang sama.

Akan tetapi, Saturnus membutuhkan waktu 30 tahun untuk mengorbit Matahari, sehingga perubahan musim di planet ini berlangsung selama 7,5 tahun Bumi.

Musim panas di belahan bumi utara pada kedua planet ini (Bumi dan Saturnus), akan segera berakhir. Sementara di Planet Bumi, memasuki September, bagian Bumi utara sedang menuju titik balik musim gugur.

Sedangkan di Saturnus, titik balik musim gugur akan terjadi pada tahun 2025. Artinya, kutub utara kedua planet akan mengalami musim dingin berkepanjangan.

Untuk mempelajari perubahan musim di Planet Saturnus dalam cahaya inframerah, para ilmuwan planet dari Leicester menggunakan instrumen MIRI yang ada pada Teleskop James Webb.

Baca juga: Seperti Apa Planet Seukuran Neptunus yang Dihujani Logam?

 

Perangkat tersebut memungkinkan peneliti mengukur temperatur, kelimpahan gas, dan awan yang bergejolak di puncak awan hingga ke wilayah yang tinggi di lapisan stratosfer di atmosfer Saturnus.

Instrumen MIRI kemudian memecah cahaya inframerah menjadi beberapa komponen dengan panjang gelombang yang memungkinkan para ilmuwan untuk melihat penanda dari berbagai jenis bahan kimia di dalam atmosfer Planet Saturnus.

"Kualitas data baru dari JWST sungguh menakjubkan, dalam satu rangkaian pengamatan yang singkat, kami dapat melanjutkan warisan misi Cassini ke musim Saturnus yang sama sekali baru, dengan mengamati bagaimana pola cuaca dan sirkulasi atmosfer merespons perubahan cahaya matahari," kata Professor Leigh Fletcher, dari University of Leicester School of Physics and Astronomy.

Fletcher menambahkan penelitian Saturnus ini merupakan yang pertama dari program pengamatan keempat planet raksasa.

"Dan JWST memberikan kemampuan yang melebihi kemampuan yang pernah kita miliki sebelumnya," imbuhnya.

Baca juga: Seperti Apa Planet Mirip Bumi yang Dipenuhi Gunung Berapi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com