Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2023, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Astronom telah menemukan sebuah planet mirip Bumi yang berjarak 87 tahun cahaya.

Menariknya, selain cukup dekat, ukuran planet hampir sama dengan Bumi dan mengorbit bintangnya pada jarak relatif aman. Hal tersebut membuat suhu planet tidak terlalu panas maupun dingin.

Kedengarannya sempurna sebagai Bumi yang kedua bukan?

Sayangnya, tidak semudah itu. Planet yang terletak di luar Tata Surya (exoplanet) ini telah ditarik oleh orbit melingkar planet lain.

Akibatnya, bagian dalam planet bernama LP 791-18d ini kemungkinan dipenuhi oleh gunung berapi.

"LP 791-18d terkunci secara pasang surut yang berarti sisi yang sama selalu menghadap bintangnya. Siang hari mungkin tidak terlalu panas untuk air cair di permukaan. Tapi jumlah aktivitas vulkanik yang kami duga terjadi di seluruh planet ini dapat mempertahankan atmosfer, yang memungkinkan air mengembun di sisi malam," kata Bjorn Benneke, astronom dari University of Montreal di Kanada.

Baca juga: Seperti Apa Penampakan Satelit Terkecil Planet Mars?

Kendati demikian, temuan exoplanet LP 791-18d ini dapat membantu para astronom lebih mamahami bagaimana kondisi layak huni muncul di planet yang mirip Bumi.

Temuan exoplanet mirip planet Bumi

Dilansir dari Science Alert, Sabtu (27/5/2023) LP 791-18 adalah bintang kerdil merah. Pada tahun 2019, astronom menemukan bahwa ada planet yang mengorbit bintang tersebut, salah satunya adalah LP 791-18d.

Peneliti kemudian mengamati bintang dengan Teleskop Antariksa Spitzer Inframerah selama 127 jam dan mengonfirmasi keberadaan exoplanet LP 791-18d yang memiliki radius 1,03 kali, 0,9 kali massa Bumi dan mengorbit bintang 2,753 hari.

Peneliti menyebut juga, bahwa jarak planet ekstrasurya ini lebih dekat daripada Bumi ke Matahari, tetapi masih berada di zona layak huni bintang.

Zona layak huni, area di mana planet mirip Bumi itu ditemukan, merupakan wilayah ruang pada jarak bintang yang secara teoritis memungkinkan cairan air di permukaan tidak terlalu panas hingga mendidih juga tidak terlalu dingin hingga membeku.

Baca juga: Seperti Apa Petir Jupiter yang Disebut Mirip Petir di Bumi?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com