Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Anak Jerapah yang Lahir Tanpa Pola di Tubuhnya?

Kompas.com - 24/08/2023, 11:35 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Selain lehernya yang panjang, jerapah juga identik dengan pola-pola yang tersebar di tubuhnya. 

Namun, bagaimana jika seekor anak jerapah terlahir tanpa pola totol mencolok dan warna kulitnya tampak polos.

Beberapa hewan yang hidup di muka Bumi terlahir dengan pola ditubuhnya yang beragam. Selain jerapah, bagi hewan yang identik dengan pola atau motif ditubuh itu bukan tanpa manfaat.

Sebab, pola atau motif pada kulit hewan seperti jerapah, digunakan untuk membantu hewan bersembunyi dari predator, menjaga mereka supaya bisa berkamuflase dengan latar belakang pepohonan atau rerumputan tinggi.

Namun terkadang, mutasi genetik dapat menyebabkan masalah dan menciptakan variasi yang tidak biasa dari warnah khas hewan.

Seperti yang terjadi pada seekor anak jerapah yang baru lahir dan terlihat tidak biasa. Anak jerapah betina ini tidak memiliki bintik atau pola totol pada tubuhnya.

Baca juga: Seperti Apa Spesies Baru Ular yang Dinamai dari Nama Horrison Ford?

Kelahiran anak jerapah polos

Dilansir dari IFL Science, Rabu (23/8/2023) anak jerapah berkulit polos tanpa pola ini lahir di Kebun binatang Brights di Limestone, Tennessee pada 31 Juli lalu. Namun yang mengejutkan, anak jerapah tersebut lahir dengan warna solid.

Para ahli di kebun binatang percaya bahwa saat ini, jerapah itu adalah satu-satunya jerapah dengan warna solid di dunia.

Sebelumnya, jerapah tanpa bintik terakhir dilaporkan lahir pada tahun 1972 di Tokyo dan diberi nama Toshiko.

Staf kebun binatang melaporkan anak jerapah polos itu pun dalam kondisi baik di bawah perawatan induknya.

Anak jerapah unik tanpa kulit berpola yang belum bernama itu tingginya sudah mencapai 1,82 meter. Saat ini, pihak kebun binatang sedang melakukan poling di media sosial untuk memilih namanya.

Baca juga: Seperti Apa Spesies Baru Hiu Bergigi Mirip Manusia?

 

 

"Liputan internasional mengenai bayi jerapah yang tidak berpola telah menciptakan sorotan yang sangat dibutuhkan dalam konservasi jerapah," ungkap Tony Bright, pendiri kebun binatang Brights dalam pernyataannya.

Populasi jerapah liar perlahan-lahan menuju kepunahan dengan 40 persen populasi jerapah liar hilang hanya dalam tiga dekade terakhir.

Di alam liar, jerapah hidup dalam populasi kecil di Kenya dan diperkirakan pula berkeliaran di Somalia dan Ethiopia selatan.

Karena distribusinya yang terfragmentasi, mereka ditetapkan sebagai Terancam Punah (Endangered) oleh IUCN.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com