Seperti Apa Paus Raksasa Pernah Hidup di Gurun Peru?

KOMPAS.com - Paus raksasa pernah hidup di wilayah yang saat ini merupakan Gurun Peru, pada sekitar 39 juta tahun yang lalu.

Paus raksasa itu disebut merupakan hewan terberat yang pernah tercatat.

Peneliti memperkirakan paus yang sudah punah itu memiliki massa tubuh 85 hingga 340 ton, melebihi paus biru yang dianggap sebagai hewan dengan massa tubuh terbesar sampai saat ini.

Kesimpulan itu didapat setelah peneliti menemukan kerangka paus yang diberi nama Perucetus colossus. Temuan paus raksasa purba ini merupakan bagian dari aktivitas kelompok peneliti yang dimulai pada tahun 2006 di Ica, Peru selatan.

Lebih lanjut, kerangka tersebut terdiri dari 13 tulang belakang, empat tulang rusuk, dan satu tulang pinggul yang diperkirakan memiliki panjang 17 sampai 20 meter.

"Berat Perucetus setara 2 paus biru, yang masing-masing beratnya sekitar 149 ton, lebih dari 30 gajah semak Afrika dan sebanyak 5000 orang," kata Giovanni Bianucci, penulis studi ini.

Baca juga: Seperti Apa Fosil Ubur-ubur Tertua yang Pernah Ditemukan?

Paus raksasa dan bentuk adaptasi evolusioner

Dikutip dari CNN, Kamis (3/8/2023) penelitian ini pun menunjukkan bahwa gigantisme atau massa tubuh puncak di antara cetacea telah dicapai sekitar 30 juta tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Berat dan ukuran Perucetus bisa jadi merupakan adaptasi evolusioner untuk hidup di perairan pantai yang dangkal.

Tubuhnya yang berat bertindak sebagai pemberat untuk stabilitas.

Selain itu, mengingat jumlah tulang yang berat, paus raksasa ini diperkirakan memiliki jaringan yang lebih ringan pula.

Dalam air, jaringan yang lebih berat dapat diimbangi oleh jaringan yang lebih ringan untuk memperoleh daya apung netral.

Perucetus kemungkinan besar berenang perlahan karena massa tubuhnya yang sangat besar.

Hewan itu juga berenang dengan gaya bergelombang dan anguilliform, artinya tubuh paus raksasa yang fleksibel bergerak dalam gelombang melengkung dari kepala ke ekor.

Baca juga: Seperti Apa Spesies Baru Buaya Asia yang Ditemukan di Thailand?