Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seperti Apa Anak Jerapah yang Lahir Tanpa Pola di Tubuhnya?

KOMPAS.com - Selain lehernya yang panjang, jerapah juga identik dengan pola-pola yang tersebar di tubuhnya. 

Namun, bagaimana jika seekor anak jerapah terlahir tanpa pola totol mencolok dan warna kulitnya tampak polos.

Beberapa hewan yang hidup di muka Bumi terlahir dengan pola ditubuhnya yang beragam. Selain jerapah, bagi hewan yang identik dengan pola atau motif ditubuh itu bukan tanpa manfaat.

Sebab, pola atau motif pada kulit hewan seperti jerapah, digunakan untuk membantu hewan bersembunyi dari predator, menjaga mereka supaya bisa berkamuflase dengan latar belakang pepohonan atau rerumputan tinggi.

Namun terkadang, mutasi genetik dapat menyebabkan masalah dan menciptakan variasi yang tidak biasa dari warnah khas hewan.

Seperti yang terjadi pada seekor anak jerapah yang baru lahir dan terlihat tidak biasa. Anak jerapah betina ini tidak memiliki bintik atau pola totol pada tubuhnya.

Kelahiran anak jerapah polos

Dilansir dari IFL Science, Rabu (23/8/2023) anak jerapah berkulit polos tanpa pola ini lahir di Kebun binatang Brights di Limestone, Tennessee pada 31 Juli lalu. Namun yang mengejutkan, anak jerapah tersebut lahir dengan warna solid.

Para ahli di kebun binatang percaya bahwa saat ini, jerapah itu adalah satu-satunya jerapah dengan warna solid di dunia.

Sebelumnya, jerapah tanpa bintik terakhir dilaporkan lahir pada tahun 1972 di Tokyo dan diberi nama Toshiko.

Staf kebun binatang melaporkan anak jerapah polos itu pun dalam kondisi baik di bawah perawatan induknya.

Anak jerapah unik tanpa kulit berpola yang belum bernama itu tingginya sudah mencapai 1,82 meter. Saat ini, pihak kebun binatang sedang melakukan poling di media sosial untuk memilih namanya.

"Liputan internasional mengenai bayi jerapah yang tidak berpola telah menciptakan sorotan yang sangat dibutuhkan dalam konservasi jerapah," ungkap Tony Bright, pendiri kebun binatang Brights dalam pernyataannya.

Populasi jerapah liar perlahan-lahan menuju kepunahan dengan 40 persen populasi jerapah liar hilang hanya dalam tiga dekade terakhir.

Di alam liar, jerapah hidup dalam populasi kecil di Kenya dan diperkirakan pula berkeliaran di Somalia dan Ethiopia selatan.

Karena distribusinya yang terfragmentasi, mereka ditetapkan sebagai Terancam Punah (Endangered) oleh IUCN.

Fungsi pola di tubuh jerapah

Menurut Giraffe Conservation Foundation, mantel bintik mereka membantu menyamarkan tubuh mereka dari vegetasi sabana dan juga berfungsi sebagai sistem penghilang panas.

Pola bintik itu diperkirakan membantu mengatur panas karena terdapat kelenjar keringat besar di bawahnya dan cara unik pembuluh darah diatur di sekitarnya.

Setiap pola unik dan diperkirakan diwariskan dari induk mereka.

“Kebun binatang Brights secara aktif bergabung dalam perjuangan untuk menyelamatkan jerapah dengan tidak hanya memberikan donasi kepada organisasi-organisasi seperti Save Giraffes Now, yang bekerja di Afrika untuk melestarikan jerapah ini, namun juga berkontribusi terhadap keragaman genetik dan kelangsungan hidup spesies melalui program pembiakan mereka,” tambah Bright.

Lebih lanjut, ada empat pilihan nama untuk anak jerapah yaitu Kipekee yang berarti unik, Firyali yang berarti luar biasa, Shakiri yang berarti paling cantik, dan Jamella salah satu yang sangat cantik.

Voting nama anak jerapah unik ini pun dibuka hingga 4 September di halaman Facebook Brights Zoo.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/08/24/113500723/seperti-apa-anak-jerapah-yang-lahir-tanpa-pola-di-tubuhnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke