Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Spesies Baru Buaya Asia yang Ditemukan di Thailand?

Kompas.com - 14/07/2023, 20:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Buaya purba, spesies baru dari Asia, ditemukan di Thailand belum lama.

Studi penemuan spesies baru buaya purba ini diketahui masih berkerabat dekat dengan buaya China (Alligator sinensis), dikutip dari Phys, Jumat (14/7/2023).

Gustavo Darlim, Márton Rabi, Kantapon Suraprasit, Pannipa Tian, dan timnya mengidentifikasi spesies baru buaya purba Asia, yang studinya telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

Para peneliti memeriksa fosil tengkorak yang nyaris lengkap, yang awalnya mereka perkirakan berusia kurang dari 230.000 tahun, yang ditemukan di Ban Si Liam, Thailand.

Spesies baru buaya purba asal Asia ini dinamai Alligator munensis yang merujuk pada Sungai Mun yang berada di dekat lokasi di mana fosil buaya purba ini ditemukan.

Studi dilakukan dengan meneliti sisa-sisa fosil, serta menyelidiki hubungan evolusi antara A.munensis dan spesies lainnya.

Baca juga: Seperti Apa Hiu Iblis, Spesies Baru yang Ditemukan di Laut Australia?

Dalam studi ini, peneliti membandingkan sisa-sisa fosil pada 19 spesimen dari empat spesies buaya yang telah punah, serta buaya Amerika (Alligator mississipiensis) yang masih hidup, buaya China dan spesies Caiman spectacled (Caiman crocodilus).

Selain itu, para peneliti juga meninjau penelitian yang telah diterbitkan sebelumnya tentang karakteristik kerangka, dan hubungan evolusi antara spesies buaya.

Studi ini juga mengidentifikasi beberapa fitur tengkorak yang unik pada spesies buaya purba Asia asal Thailand tersebut.

Termasuk mereka juga menemukan keunikan pada moncong buaya yang lebar dan pendek, tengkorak yang tinggi, penurunan jumlah rongga gigi dan lubang hidung yang diposisikan jauh dari ujung moncong.

Spesies baru buaya Asia kerabat dekat buaya China

Peneliti juga mencatat kesamaan antara tengkorak spesies buaya baru A.munensis, dan buaya China, seperti adanya lubang kecil di atap mulut, tonjolan di bagian atas tengkorak, dan tonjolan di belakang lubang hidung.

Baca juga: Seperti Apa Buaya Terbesar di Dunia yang Hidup di Penangkaran?

 

Mereka pun beranggapan bahwa ada kedua spesies buaya purba ini masih berkerabat dekat dan mungkin memiliki nenek moyang yang sama di dataran rendah yang ada di sistem Sungai Yangtze-Xi dan Mekong-Chao Phraya.

Para peneliti juga berspekulasi, meningkatnya ketinggian Dataran Tinggi Tibet sisi tenggara pada 23-5 juta tahun yang lalu kemungkinan menyebabkan pemisahan populasi yang berbeda dan evolusi dua spesies buaya yang terpisah.

Sementara itu, pengamatan dan analisis pada fosil buaya purba Asia, A.munensis memiliki rongga gigi yang besar pada bagian belakang muutnya, yang mengindikasikan kemungkinan buaya ini memiliki gigi besar yang mampu menghancurkan cangkang kerang.

Oleh karenanya, penelti berpendapat bahwa spesies baru buaya purba Asia dari Thailand ii mungkin telah memakan mangsa bercangkang keras, seperti siput.

Temuan fosil spesies baru buaya purba di Thailand in memberikan wawasan tambahan tentang evolusi buaya Asia.

Baca juga: Seperti Apa Amfibi Purba yang Berenang Mirip Buaya pada 250 Juta Tahun Lalu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com