Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Makanan Mentah Lebih Sehat Dibandingkan Makanan yang Dimasak?

Kompas.com - 15/08/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa dari kita mungkin pernah atau tengah mempraktikkan diet makanan mentah. Ini merupakan pola makan makanan nabati utuh yang belum diproses.

Makan makanan mentah dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan dan memiliki manfaat lain.

Dilansir dari Medical News Today, makan makanan mentah diyakini dapat meningkatkan kesehatan dan mungkin mengurangi risiko penyakit tertentu.

Makanan mentah lebih sehat, benarkah?

Sebelum menentukan apakah makanan mentah lebih sehat dibandingkan makanan yang dimasak, dilansir dari Healthline, berikut adalah kelebihan dan kekurangan makanan yang dimasak.

Baca juga: 7 Makanan untuk Menyehatkan Paru-paru

Memasak merusak enzim dalam makanan

Saat mengonsumsi makanan, enzim pencernaan dalam tubuh membantu memecahnya menjadi molekul yang dapat diserap. Makanan yang kita makan juga mengandung enzim yang membantu pencernaan.

Enzim sensitif terhadap panas dan mudah dinonaktifkan bila terkena suhu tinggi. Faktanya, hampir semua enzim menjadi tidak aktif pada suhu di atas 47°C.

Ini adalah salah satu alasan yang mendukung diet makanan mentah. Ketika enzim makanan diubah selama proses memasak, lebih banyak enzim dibutuhkan dari tubuh untuk mencernanya.

Hal ini disebut dapat memberi tekanan pada tubuh dan dapat menyebabkan kekurangan enzim. Namun, tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim ini.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa tujuan utama dari enzim dalam makanan adalah untuk memelihara pertumbuhan tanaman, bukan untuk membantu manusia mencernanya.

Baca juga: Apa Makanan yang Paling Bikin Ketagihan?

Di samping itu, tubuh manusia menghasilkan enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan. Tubuh menyerap dan mengeluarkan kembali beberapa enzim sehingga tidak mungkin mencerna makanan akan menyebabkan kekurangan enzim.

Beberapa vitamin yang larut air hilang jika dimasak

Makanan mentah mungkin lebih kaya nutrisi tertentu daripada makanan yang dimasak. Pasalnya, beberapa nutrisi mudah dinonaktifkan atau dapat keluar dari makanan selama proses memasak.

Vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin C dan vitamin B, sangat rentan hilang selama pemasakan. Faktanya, merebus sayuran dapat mengurangi kandungan vitamin yang larut dalam air sebanyak 50–60%.

Beberapa mineral dan vitamin A juga hilang selama pemasakan, meski pada tingkat yang lebih rendah. Vitamin D, E, dan K yang larut dalam lemak sebagian besar tidak terpengaruh oleh memasak.

Perebusan mengakibatkan hilangnya nutrisi paling besar, sedangkan metode memasak lainnya lebih efektif menjaga kandungan nutrisi makanan.

Baca juga: Mengapa Masih Ingin Makanan Manis Setelah Makan?

Mengukus, memanggang, dan menumis adalah beberapa metode memasak sayuran terbaik untuk mempertahankan nutrisinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com