Terakhir, lamanya makanan terpapar panas memengaruhi kandungan nutrisinya. Semakin lama makanan dimasak, semakin banyak nutrisi yang hilang.
Mengunyah adalah langkah pertama yang penting dalam proses pencernaan, yang memecah potongan besar makanan menjadi partikel kecil yang dapat dicerna.
Makanan yang dikunyah dengan tidak benar jauh lebih sulit dicerna tubuh dan dapat menyebabkan gas dan perut kembung. Selain itu, dibutuhkan lebih banyak energi dan upaya untuk mengunyah makanan mentah dengan benar daripada yang dimasak.
Proses pemasakan makanan memecah sebagian serat dan dinding sel tumbuhannya sehingga memudahkan tubuh untuk mencerna dan menyerap nutrisinya.
Baca juga: 7 Makanan Rendah Lemak yang Menyehatkan
Memasak juga umumnya meningkatkan rasa dan aroma makanan, yang membuatnya lebih nikmat untuk disantap.
Penelitian menunjukkan bahwa memasak sayuran meningkatkan ketersediaan antioksidan, seperti beta-karoten dan lutein.
Beta-karoten adalah antioksidan kuat yang diubah tubuh menjadi vitamin A. Makanan kaya beta-karoten telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Antioksidan likopen juga lebih mudah diserap oleh tubuh saat kita mendapatkannya dari makanan yang dimasak daripada makanan mentah.
Likopen telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat pada pria dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Baca juga: 3 Efek Berbahaya Konsumsi Makanan Cepat Saja Setiap Hari
Satu studi menemukan bahwa memasak tomat mengurangi kandungan vitamin C-nya sebesar 29%, sementara kandungan likopennya meningkat lebih dari dua kali lipat dalam waktu 30 menit setelah dimasak. Selain itu, total kapasitas antioksidan dalam tomat juga meningkat lebih dari 60%.
Studi lain menemukan, memasak dapat meningkatkan kapasitas antioksidan dan kandungan senyawa tanaman yang ditemukan dalam wortel, brokoli, dan zucchini.
Memasak makanan secara efektif membunuh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Namun, buah dan sayur umumnya aman dikonsumsi mentah, asalkan tidak terkontaminasi.
E. coli m, Salmonella, Listeria dan Campylobacter adalah beberapa bakteri paling umum yang dapat ditemukan dalam makanan mentah.
Sebagian besar bakteri tidak dapat bertahan hidup pada suhu di atas 60°C. Ini berarti memasak secara efektif membunuh bakteri dan mengurangi risiko penyakit bawaan makanan.
Makanan mentah dengan makanan yang dimasak tidak dapat dibandingkan sepenuhnya oleh sains. Jadi, untuk menentukan mana yang lebih sehat, bergantung pada makanannya.
Berikut adalah beberapa contoh makanan yang lebih sehat dimakan mentah dan yang lebih baik dimasak: