Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Gigitan Ular Bisa Meningkat Saat Cuaca Panas?

Kompas.com - 09/08/2023, 19:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Studi baru menemukan, cuaca panas dapat meningkatkan risiko gigitan ular. Ular cenderung lebih aktif saat suhu lebih tinggi.

Korelasi cuaca panas dan meningkatnya risiko gigitan ular ini merupakan hasil temuan studi yang dilakukan oleh para peneliti di Emory University.

Dilansir dari Phys, Rabu (9/8/2023), dalam studi ini, para peneliti menemukan, kemungkinan orang Georgia, salah satu negara bagian Amerika Serikat, berpotensi dilarikan ke IGD karena gigitan ular yang melonjak sekitar 6 persen pada setiap kenaikan suhu 1 derajat Celsius.

Berdasarkan analisis, peneliti menjelaskan, jika suhu maksimum hari ini lebih hangat dibandingkan suhu maksimum kemarin, maka ular cenderung lebih agresif dengan menunjukkan taringnya.

Persentase kenaikan risiko gigitan ular saat cuaca panas ini merupakan rata-rata sepanjang tahun.

Baca juga: Kenapa Gigitan Ular King Cobra Sangat Mematikan?

Oleh karena itu, kendati musim panas memiliki jumlah gigitan ular tertinggi, namun sebenarnya pada musim semi menunjukkan korelasi yang lebih kuat antara suhu yang lebih hangat dan gigitan ular.

Ular lebih aktif saat cuaca panas

Ular cenderung lebih aktif pada suhu yang lebih tinggi dan mereka akan berdiam diri dan menjadi lesu di musim dingin. Tubuh yang lebih hangat memungkinkan ular untuk bergerak lebih cepat ketika berburu mangsanya.

Peneliti menunjukkan, ketika cuaca panas atau menghangat, maka manusia juga lebih aktif di luar ruangan, sehingga meningkatkan jumlah pertemuan dengan ular.

Georgia adalah rumah bagi 46 spesies ular, namu kasus gigitan ular di negara bagian ini merupakan kejadian yang langka.

Dalam penelitian ini menemukan, dari tahun 2014 hingga 2020, terdapat 5.032 orang yang dirawat di ruang gawat darurat karena gigitan ular di negara bagian ini, termasuk 3.908 orang yang digigit ular berbisa.

Baca juga: 4 Alasan Banyak Orang Meninggal karena Gigitan Ular

 

Manfaat studi cuaca panas dan gigitan ular

Asisten profesor kesehatan lingkungan di Rollins School of Public Health Emory, Noah Scovronick dan penulis studi ini mengatakan, laporan terkait meningkatnya kasus gigitan ular saat cuaca panas sebaiknya dipahami sebagai edukasi.

Terutama terkait edukasi agar lebih memahami perilaku ular dan habitatnya agar terhindar dari risiko gigitan ular.

Bahkan, tidak hanya untuk negara bagian tersebut. Studi ini juga diharapkan dapat mendorong penelitian di seluruh dunia.

Sebab, sedikitnya puluhan orang meninggal akibat gigitan ular setiap tahunnya di seluruh dunia.

Akan tetapi, hanya sedikit yang diketahui tentang bagaimana faktor lingkungan berkontribusi pada pola dan frekuensi gigitan ular.

Baca juga: Ini Alasan Kucing Lebih Tahan terhadap Gigitan Ular ketimbang Anjing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com