Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2023, 16:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Fenomena Solstis atau Titik Balik Matahari musim panas jatuh pada tanggal 20 atau 21 Juni setiap tahun di belahan bumi utara.

Fenomena ini, salah satunya menyebabkan hari terpanjang dalam setahun, dengan waktu siang hari yang paling lama.

Dilansir dari Live Science, Selasa (20/6/2023), fenomena Solstis matahari musim panas ini menandai dimulainya musim panas astronomi di Belahan Bumi Utara.

Selain itu, fenomena titik balik matahari ini menandai hari dengan cahaya matahari terbanyak sepanjang tahun.

Durasi siang lebih lama saat fenomena Solstis Juni

Lantas, bagaimana sains menjelaskan di periode ini durasi siang menjadi lebih panjang dan malam cenderung lebih pendek di atas garis khatulistiwa?

Baca juga: Apa Itu Fenomena Gerhana Matahari Hibrida?

Saat fenomena Solstis terjadi di musim panas, maka durasi siang akan lebih panjang dibanding hari biasa.

Penyebabnya, titik balik matahari dan ekuinoks (equinox) adalah penanda musim, yang disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi sebesar 23,5 derajat terhadap orbitnya yang mengelilingi Matahari.

Menurut NASA, kemiringan sumbu Bumi itu berarti bagian Bumi yang berbeda akan menerima sinar matahari untuk jangka waktu yang berbeda, tergantung waktunya dalam setahun.

Sementara itu, saat fenomena Solstis juni atau titik balik matahari musim panas, Belahan Bumi Utara miring ke arah matahari, sehingga akan menerima sinar matahari secara penuh, yang berarti hari terpanjang dalam setahun.

Baca juga: Apa Itu Fenomena El Nino?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com