Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2023, 13:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Dinosaurus berkembang biak dengan cara bertelur. Namun, mungkin banyak dari kita yang tidak banyak tahu tentang cara dinosaurus kawin.

Para ilmuwan telah melakukan sejumlah studi untuk mengetahui lebih banyak tentang perkembangbiakan dinosaurus. Berikut adalah penjelasan mengenai cara dinosaurus kawin.

'Ciuman' kloaka 

Dilansir dari Discover Magazine, mengenai bagaimana dinosaurus melakukan hubungan seksual, teori yang paling umum saat ini muncul dari pemahaman tentang burung modern (serta reptil dan amfibi).

Hampir semua burung jantan dan betina memiliki kloaka, lubang serbaguna yang digunakan baik untuk pembuangan kotoran maupun untuk reproduksi seksual.

Baca juga: Seperti Apa Bibir Dinosaurus T-rex?

Ketika kawin, mereka melakukan ciuman kloaka, yakni menekan kloaka mereka bersama-sama dan jantan mentransfer sperma ke betina, membuahi sel telurnya. Setelah masa kehamilan, betina akan bertelur dari kloaka yang sama.

Bagaimana dengan dinosaurus raksasa?

Menurut BBC Earth, proses kawin tentu tidak mudah bagi dinosaurus yang memiliki ekor berotot besar, seperti diplodocus, yang terletak berdekatan dengan semua area vital. 

Selain itu, bobot tubuh diplodocus juga sangat besar, yakni hingga 80 ton. Satu teori mengatakan, jenis dinosaurus ini berkembang biak di air dangkal, untuk daya apung.

Tetapi, ahli yang sedikit lebih pragmatis berpikir bahwa jika makhluk itu dapat menopang berat badannya sendiri, mereka mungkin dapat mengatur hubungan kawin yang singkat dengan binatang lain.

Baca juga: Seperti Apa Dinosaurus dengan Leher Terpanjang di Bumi?

Sementara itu, untuk ekornya, diasumsikan menggunakan metode buaya dengan menjentikkannya ke satu sisi, dengan jantan mengambil sikap miring untuk memastikan persetubuhan terjadi.

Ritual untuk menarik pasangan

Para peneliti telah menemukan telur dan tulang dinosaurus yang tak terhitung jumlahnya, jaringan lunak, termasuk organ reproduksi, tidak terawetkan dengan baik selama jutaan tahun sehingga sedikit dalam catatan fosil. 

Terlebih lagi, para ahli masih berjuang untuk membedakan antara sisa-sisa dinosaurus jantan dan betina. 

Sebagai permulaan, kita dapat berasumsi bahwa dinosaurus memiliki ritual kawin dan isyarat fisik untuk menarik pasangan seksual, seperti yang dilakukan banyak hewan. 

Misalnya, banyak dinosaurus, dari Triceratops hingga Pachyrhinosaurus, memiliki tanduk yang, meski mungkin menawarkan manfaat perlindungan, dapat berperan dalam permainan kawin prasejarah.

Baca juga: Apa Rahasia Dinosaurus Berevolusi Menjadi Hewan Raksasa?

Selain saingan yang menggunakan tanduknya untuk memperebutkan pasangan, calon pasangan mungkin telah memilih satu sama lain berdasarkan ukuran, warna, atau bentuk tanduk yang rumit.

Demikian pula, karena beberapa dinosaurus memiliki bulu, bulu mereka juga dapat berfungsi sebagai tampilan visual kejantanan dan kesehatan yang baik, seperti halnya pada burung saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com