Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2023, 12:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Tubuh kita sangat membutuhkan protein untuk pertumbuhan, perkembangan, dan perbaikan jaringan. Protein merupakan salah satu dari tiga "makronutrien" utama, di samping karbohidrat dan lemak.

Konsumsi protein yang cukup diperlukan untuk mencegah malanutrisi dan mempertahankan massa serta kekuatan otot seiring bertambahnya usia. 

Dilansir dari Harvard Medical School, jumlah protein yang harus kita konsumsi setiap hari tidak pasti. Rekomendasi yang umum adalah 56 gram per hari untuk pria dan 46 gram per hari untuk wanita. 

Perlu diperhatikan bahwa jumlah ideal protein harian yang harus dikonsumsi bergantung pada sejumlah faktor, termasuk usia, jenis kelamin, aktivitas, kesehatan, pola makan total, dan variabel lainnya.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Kekurangan Lemak?

Efek terlalu banyak makan protein

Mengonsumsi nutrisi dalam jumlah tinggi untuk jangka waktu yang lama biasanya memiliki risiko. Ini berlaku juga untuk protein.

Menurut penelitian, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan risiko komplikasi kesehatan tertentu.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa hal yang terjadi pada tubuh jika terlalu banyak makan protein.

1. Berat badan naik

Diet tinggi protein mungkin mendorong penurunan berat badan, tetapi metode penurunan berat badan ini mungkin hanya bersifat jangka pendek.

Kelebihan protein yang dikonsumsi biasanya disimpan sebagai lemak, sedangkan kelebihan asam amino akan dikeluarkan. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan, terutama jika kita mengonsumsi terlalu banyak kalori selagi meningkatkan asupan protein.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Jarang Makan Buah dan Sayur?

Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa penambahan berat badan secara signifikan terkait dengan diet yang mengganti karbohidrat dengan protein.

2. Bau mulut

Makan protein dalam jumlah besar dapat menyebabkan bau mulut, terutama jika kita membatasi asupan karbohidrat. Dalam sebuah studi, 40 persen peserta melaporkan bau mulut.

Ini bisa jadi sebagian karena tubuh memasuki kondisi metabolisme yang disebut ketosis, yang menghasilkan bahan kimia yang mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Menyikat gigi dan flossing tidak akan menghilangkan baunya. Kita dapat memperbanyak asupan air, menyikat gigi lebih sering, dan mengunyah permen karet untuk mengatasi beberapa efek ini.

3. Diare

Makan terlalu banyak susu atau produk olahannya, ditambah dengan kekurangan serat, bisa menyebabkan diare. Ini lebih berisiko bagi orang yang tidak toleran terhadap laktosa atau mengonsumsi sumber protein seperti daging goreng, ikan, dan unggas. 

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Alkohol?

Untuk menghindari diare, perbanyak minum air putih, hindari minuman berkafein, batasi gorengan dan konsumsi lemak berlebih, serta tingkatkan asupan serat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com