Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2023, 11:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Turkiye diguncang gempa bumi yang begitu kuat. Berkekuatan M 7,8, gempa Turki menyebabkan kerusakan parah ribuan bangunan, serta menelan lebih dari 4.000 korban jiwa, pada Senin (6/2/2023).

Gempa Turkiye yang terjadi Senin lalu, merupakan gempa terparah dalam 100 tahun terakhir, dan ternyata merupakan fenomena yang langka.

Dikutip dari Scientific American, Selasa (7/2/2023), gempa Turki termasuk gempa langka. Gempa kuat di Turkiye sebelumnya tercatat terjadi pada tahun 1939, berkekuatan M 7,8.

Sejak gempa kuat tersebut, serangkaian gempa bumi pun terjadi di Turki. Gempa bumi di negara yang berada di dua benua ini berpusat di sepanjang Patahan Anatolia Utara sejauh lebih dari 1.000 Km.

Sedikitnya, 12 gempa bumi dengan magnitudo besar di Turkiye terjadi di sepanjang wilayah tersebut selama 60 tahun.

Baca juga: Kenapa Gempa Banten Terasa hingga Jakarta dan Lampung? Ini Kata Ahli

Gempa Turkiye dengan magnitudo yang besar memang tergolong langka di negara ini.

Namun, seperti dikutip dari Smithsonian Magazine, wilayah Turki berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia. Turki diapit dua lempeng tektonik raksasa.

"Area ini adalah tempat tiga lempeng tektonik bertemu, (Turki) ini persimpangan tiga (lempeng tektonik), kata Alex Hatem, ahli geologi USGS di Golden, Colorado.

Zona gempa di Turki ini, menurut Hatem, merupakan area dengan banyak tekanan energi yang menumpuk dari waktu ke waktu, kendati di masa lalu belum banyak aktivitas gempa atau seismik yang terjadi.

Tercatat, sepanjang tahun 2020, sebanyak 33.000 gempa bumi terjadi di Turkiye, yang mana 332 gempa di antaranya berkekuatan M 4,0 bahkan lebih besar dari itu.

Baca juga: Kenapa Gempa Turkiye Begitu Merusak dan Mematikan?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com