Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kalajengking, Hewan yang Memiliki Sengatan Beracun

Kompas.com - 27/10/2022, 19:30 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Kalajengking adalah arachnida atau serangga yang memiliki delapan kaki seperti saudaranya yang lain, yakni laba-laba, tungau, dan kutu.

Kalajengking, baik ordo Scorpiones atau Scorpionida, merupakan salah satu dari sekitar 1.500 spesies arakhnida memanjang, yang ditandai dengan ekor melengkung tersegmentasi berujung dengan sengat berbisa di bagian belakang tubuh dan sepasang capit menggenggam di depan.

Meskipun kalajengking paling umum dan beragam hidup di habitat gurun, mereka juga hidup di banyak habitat lain.

Baca juga: Dikenal Punya Sengatan Berbisa, Bagaimana Kalajengking Kawin?

Kalajengking sekilas terlihat seperti lobster kecil, kemungkinan kalajengking merupakan hewan pertama yang berpindah dari air ke darat ratusan juta tahun yang lalu. Ya, mereka sudah ada sejak sebelum zaman dinosaurus loh.

Fosil kalajengking dari Skotlandia ratusan juta tahun yang lalu menunjukkan, bahwa penampilan mereka tidak berubah selama ribuan tahun, tetapi saat ini ukuran kalajengking hanya setengah ukuran nenek moyang kuno mereka.

Racun kalajengking

Kalajengking dapat dengan cepat menangkap serangga dengan capit mereka dan mencambuk telson mangsanya dengan ekor mereka, lalu kemudian menyengat mangsanya dengan ujung ekornya.

Sengatan kalajengking mengandung racun untuk membunuh mangsa dan mempertahankan diri dari pemangsa.

Seperti telah diketahui, kalajengking memang dikenal sebagai salah satu hewan beracun yang bisa mengancam nyawa mangsanya.

Namun sebenarnya, hanya sekitar 30 atau 40 spesies dari 1.500 spesies kalajengking di seluruh dunia, yang memiliki racun cukup kuat untuk membunuh seseorang.

Setiap spesies memiliki jenis racun khusus yang bekerja dengan baik terhadap mangsa yang dipilih.

Baca juga: Sejumlah Fakta Kalajengking, dari Makan Pasangan hingga Gendong Bayi

Kalajengking kuning.Thinkstock Kalajengking kuning.

Makanan kalajengking

Kalajengking biasanya memakan serangga, tetapi ketika makanan langka, mereka dapat memperlambat metabolismenya hingga sepertiga tingkat, yang mana hal ini khas dilakukan artropoda.

Teknik ini memungkinkan beberapa spesies menggunakan sedikit oksigen dan hidup hanya dengan satu serangga per tahun.

Keterampilan bertahan hidup seperti itu, memungkinkan kalajengking hidup di beberapa lingkungan terberat di planet ini.

Namun, mereka adalah hewan penggali, jadi di daerah permafrost atau rerumputan berat, di mana tanah gembur tidak tersedia, kalajengking mungkin lebih kesulitan untuk bertahan hidup.

Baca juga: Berusia 430 Juta Tahun, Ini Kalajengking Tertua yang Pernah Ditemukan

Habitat kalajengking

Selain habitat gurun, kalajengking telah beradaptasi dengan lingkungan beriklim sedang, subtropis, dan tropis seperti padang rumput, sabana, dan hutan.

Kalajengking hidup di semua daratan utama, kecuali Greenland dan Antartika. Jangkauan mereka meluas dari Kanada dan Eropa tengah ke ujung selatan Amerika Selatan (Tierra del Fuego) dan Afrika, dan mereka secara tidak sengaja diperkenalkan ke Selandia Baru dan Inggris.

Ilmuwan bahkan telah menemukan kalajengking pada ketinggian 5.000 meter di atas permukaan laut, di pegunungan Eropa dan Amerika Utara dan Selatan. Fakta lainnya, beberapa spesies juga hidup jauh di Kanada selatan, Jerman selatan, dan Rusia.

Baca juga: Kalajengking Laut Seukuran Anjing Pernah Hidup di China 435 Juta Tahun Lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com