Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2022, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Tulang rusuk merupakan struktur kerangka dengan bentuk seperti keranjang yang membentuk dada.

Tulang rusuk terdiri dari tulang rusuk dan lampiran yang sesuai dengan tulang dada dan tulang belakang.

Tulang rusuk mengelilingi paru- paru dan jantung, berfungsi sebagai sarana penting perlindungan untuk organ- organ vital ini.

Tulang rusuk bersifat semirigid, tetapi bisa mengembang. Sendi kecil di antara tulang rusuk dan tulang belakang memungkinkan gerakan meluncur dari tulang rusuk pada tulang belakang selama bernapas dan aktivitas lainnya.

Baca juga: 5 Penyebab Tulang Rusuk Tidak Rata

Anatomi tulang rusuk 

Dikutip dari Medical News Today, kebanyakan orang dilahirkan dengan 12 tulang rusuk di setiap sisi tubuh sehingga totalnya menjadi 24 tulang rusuk.

Beberapa orang dilahirkan dengan lebih dari 24 tulang rusuk. Tulang rusuk ekstra ini disebut tulang rusuk supernumerary. 

Sementara itu, ketika orang dilahirkan dengan kurang dari 24 tulang rusuk, kondisi tersebut disebut agenesis tulang rusuk.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, tujuh tulang rusuk pertama melekat pada tulang dada oleh tulang rawan lentur yang disebut tulang rawan kosta. Tulang rusuk ini disebut tulang rusuk sejati. 

Baca juga: Cara Menyembuhkan Tulang Rusuk yang Patah

Dari lima tulang rusuk yang tersisa, yang disebut tulang rusuk palsu, tiga yang pertama memiliki tulang rawan kosta yang terhubung ke tulang rawan di atasnya. 

Dua yang terakhir, tulang rusuk mengambang, memiliki tulang rawan yang berakhir di otot di dinding perut. 

Konfigurasi lima tulang rusuk bawah memberikan kebebasan untuk ekspansi bagian bawah tulang rusuk dan untuk gerakan diafragma, yang memiliki asal ekstensif dari tulang rusuk dan kolom vertebra. 

Gerakan dibatasi oleh perlekatan ligamen antara tulang rusuk dan tulang belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com