Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2022, 20:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang tulang yang berfungsi untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk juga menopang banyak otot di tubuh bagian atas. 

Akibatnya, patah tulang rusuk bisa membuat aktivitas sehari-hari menjadi terasa sangat menyakitkan.

Sebagai pelindung jantung dan paru-paru, tulang rusuk dirancang untuk menahan banyak hal. Tetapi, pukulan yang tiba-tiba dan parah ke bagian dada dan punggung bisa mematahkannya.

Bagaimana cara mengobati tulang rusuk yang patah?

Dilansir dari Healthline, dokter biasanya merawat tulang rusuk yang retak dengan membungkus batang tubuh atau torso dengan erat untuk menjaga tulang rusuk yang patah agar tidak bergerak. 

Baca juga: Benarkah Jumlah Tulang Rusuk Pria dan Wanita Berbeda?

Tetapi, perban jenis ini dapat membatasi pernapasan dan terkadang menyebabkan masalah pernapasan.

Cara merawat tulang rusuk yang patah juga bisa dengan dibiarkan hingga sembuh sendiri tanpa alat pendukung atau perban.

Bergantung pada tingkat rasa sakit yang dialami, dokter mungkin meresepkan sesuatu untuk menghilangkan rasa sakit. 

Dalam beberapa hari pertama setelah tulang rusuk patah, bentuk anestesi yang dapat disuntikkan dapat membantu mematikan saraf secara langsung di sekitar tulang rusuk.

Pasien patah tulang rusuk juga dapat menggunakan kompres es ke area tersebut untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi pembengkakan. Pastikan es dibungkus dengan handuk tipis terlebih dahulu.

Baca juga: 5 Penyebab Nyeri Tulang Rusuk

Jika memungkinkan, cobalah untuk tidur dalam posisi yang lebih tegak selama beberapa malam pertama setelah cedera.

Patah tulang rusuk yang sangat serius, seperti yang membuat sulit bernapas, mungkin memerlukan pembedahan. 

Dalam beberapa kasus, ini mungkin melibatkan penggunaan pelat dan sekrup untuk menstabilkan tulang rusuk saat sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com